Blog Archive

Arduino Indonesia. Gambar tema oleh Storman. Diberdayakan oleh Blogger.

Supported by Electronics 3 in 1

1. Jasa pencetakan PCB single layer dengan harga paling murah.

(Metode Pembuatan dengan Transfer Toner)
>PCB design sendiri (siap cetak) : Rp.150,-/Cm2
>PCB design dari kami : Rp.250,-/Cm2

(Metode Sablon Full Masking dan Silk Screen minimal pemesanan 100 Pcs)
>PCB design sendiri (siap cetak) : Rp.200,-/Cm2
>PCB design dari kami : Rp.250,-/Cm2

2. Jasa perancangan, perakitan, dan pembuatan trainer pembelajaran elektronika untuk SMK dan Mahasiswa.

3. Jasa perancangan, perakitan, dan pembuatan berbagai macam kontroller, sensor, aktuator, dan tranduser.
>Design Rangkaian / Sistem Elektronika
>Design Rangkaian / Sistem Instrumentasi
>Design Rangkaian / Sistem Kendali
>Kerjasama Riset (data atau peralatan)
>Kerjasama Produksi Produk-Produk KIT Elektronika
>Produksi Instrumentasi Elektronika

4. Jasa Pembuatan Proyek, Tugas Akhir, Tugas Laboratorium, PKM, Karya Ilmiah, SKRIPSI, dll

Like My Facebook

Popular Posts

Rabu, 22 Februari 2017

Cara Sederhana Memahami Kode Program (Sketch) Pada Arduino IDE

- 6 komentar
Perhatikan Contoh Sketch dibawah ini :

/***************************
Kendali LED

Oleh : Workshop Electronics 3 in 1
Website : www.arduinoindonesia.id
Toko Online : www.workshopelectronics3in1.com
Blog : www.edukasielektronika.com
Profil : www.workshopelectronics3in1.co.id

Copyright @2017
****************************/

const int PIN_13 = 13;

void setup()
{
  pinMode(PIN_13, OUTPUT);
}

void loop()
{
  digitalWrite(PIN_13, HIGH);
  delay(1000);

  digitalWrite(PIN_13, LOW);
  delay(1000);
}

Sketch dapat ditulis dengan menggunakan bahasa C atau C++. Contoh Kode Seperti :

          const int PIN_13 = 13;

menyatakan nama konstanta PIN_13 yang identik dengan nilai 13 (atau pin 13 pada arduino). Dalam hal ini, const menyatakan bahwa PIN_13 adalah konstanta dan int meyatakan tipe data untuk konstanta tersebut.

Kode berikutnya mengandung dua fungsi, yaitu setup ( ) dan loop ( ) (Lihat penjelasan pada gambar dibawah). Kedua fungsi tersebut selalu ada di sketch. Isinya saja yang membedakan antara satu sketch dengan sketch yang lain.


Fungsi setup ( ) adalah nama fungsi yang telah disediakan oleh Arduino untuk menyatakan fungsi yang akan dijalankan pertama kali. Fungsi ini berisi kode-kode untuk kepentingan inisialisasi. Pada Sketch di depan,

          pinMode (PIN_13, OUTPUT);

digunakan untuk membuat pin dengan nomor PIN_13 (nilai 13) dijadikan sebagai keluaran (output). Artinya, pin tersebut akan menghasilkan tegangan yang dapat digunakan untuk mengontrol LED yang ditancapkan pada pin tersebut. OUTPUT adalah konstanta yang disediakan oleh Arduino.

Fungsi loop ( ) adalah fungsi yang secara otomatis dijalankan oleh Arduino setelah fungsi setup ( ) dieksekusi. Seluruh kode yang ada di fungsi dengan sendirinya akan diulang terus-menerus. Satu-satunya yang bisa menghentikan eksekusi loop ( ) adalah berhentinya pasokan catu daya ke papan Arduino.

Pernyataan berikut digunakan untuk mengeluarkan tegangan tertinggi (yaitu 5V) yang dinyatakan dengan konstanta HIGH di pin PIN_13 (PIN 13):

          digitalWrite (PIN_13, HIGH);

Dengan cara seperti itu, LED yang dihubungkan ke pin tersebut dan ground (GND) akan menyala.
Pernyataan

          delay (1000);

digunakan untuk membuat Arduino tidak melakukan apa pun selama 1000 mili detik atau 1 detik. Dengan demikian, LED tetap menyala 1 detik.
Selanjutnya,

         digitalWrite (PIN_13, LOW);

membuat tegangan di pin 13 di nol kan. Akibatnya, LED pun menjadi padam.
Pernyataan

          delay (1000);

digunakan untuk membuat LED tetap padam selama 1 detik.

Mengingat semua pernyataan yang ada loop ( ) diulang terus-menerus, efeknya berupa LED yang berkedip-kedip. Begitulah konsep sederhana pengendalian yang dilakukan dengan Arduino.

Sketch diatas dapat diupload pada schematic seperti dibawah ini :


Berikut ini adalah video hasil percobaannya :


Senin, 20 Februari 2017

Membuat Volt Meter Menggunakan Arduino Uno (Maks. 50 Volt)

- 1 komentar
Volt Meter Menggunakan Arduino Uno (Maks. 50 Volt) adalah pengembangan dari Volt Meter Menggunakan Arduino Uno (Maks. 5 Volt). Masih sama seperti sebelumnya, proyek ini menggunakan Arduino Uno untuk belajar membaca data analog, mengolah, dan menampilkannya. Untuk koneksi dengan LCD 16x2 tetap menggunakan I2C. Untuk pengembangan hanya memerlukan 2 resistor sebagai pembagi tegangan.

Kebutuhan Hardware :
1. Arduino Uno
2. Module I2C LCD 16x2
3. LCD 16x2
4. Resistor 10K Ohm dan 1K Ohm
5. Tombol Tact Switch Push On

Untuk Pembelian Komponen bisa BELI DISINI.

Berikut ini adalah Schematicnya  :

Setelah terkoneksi dengan baik silahkan upload Sketch dibawah ini :

/***************************
Volt Meter Maks 50 Volt

Oleh : Workshop Electronics 3 in 1
Website : www.arduinoindonesia.id
Toko Online : www.workshopelectronics3in1.com
Blog : www.edukasielektronika.com
Profil : www.workshopelectronics3in1.co.id

Copyright @2017
****************************/

#include <LiquidCrystal_I2C.h>
LiquidCrystal_I2C lcd(0x3F ,2,1,0,4,5,6,7,3, POSITIVE);

int hold,koma;

void setup(){
  pinMode(8,INPUT);
  digitalWrite(8,HIGH); 
  lcd.begin(16, 2);
  lcd.setCursor(0,0);
  lcd.print("DigitalVoltmeter");
  lcd.setCursor(0,1);
  lcd.print(" Vin mak 50Volt"); 
  delay(3000);
  lcd.clear();
}

void loop(){
  int vin=(analogRead(A0));
  float voltage = vin * (5.0 / 1023.0);
  voltage=voltage/0.091;
  lcd.setCursor(0,0);
  lcd.print("Vin:");
  lcd.print(voltage);
  lcd.print("V    ");
  if (digitalRead(8)==0){
    hold=1;
    lcd.setCursor(0,1);
    lcd.print("hold on");
    delay(1000);
    do{
      if (digitalRead(8)==0){
        lcd.setCursor(0,1);
        lcd.print("          ");
        delay(1000);
        hold=0;
      }
    }
    while(hold);
  }
  delay(500);
}

Membuat Volt Meter Menggunakan Arduino Uno (Maks. 5 Volt)

- 1 komentar
Proyek Membuat Volt Meter Menggunakan Arduino Uno (Maks. 5 Volt) adalah sebuah proyek yang menggunakan Arduino Uno untuk belajar membaca data analog, mengolah, dan menampilkannya. Untuk koneksi dengan LCD 16x2 tetap menggunakan I2C. Silahkan baca Cara Menampilkan Karakter pada LCD dengan Menggunakan I2C Module.

Kebutuhan Hardware :
1. Arduino Uno
2. Module I2C LCD 16x2
3. LCD 16x2
4. VR 50K Ohm
5. Tombol Tact Switch Push On

Untuk Pembelian Komponen bisa BELI DISINI.

Berikut ini adalah Schematicnya  :


Setelah terkoneksi dengan baik silahkan upload Sketch dibawah ini :

/***************************
Volt Meter Maks 5 Volt

Oleh : Workshop Electronics 3 in 1
Website : www.arduinoindonesia.id
Toko Online : www.workshopelectronics3in1.com
Blog : www.edukasielektronika.com
Profil : www.workshopelectronics3in1.co.id

Copyright @2017
****************************/

#include <LiquidCrystal_I2C.h>
LiquidCrystal_I2C lcd(0x3F ,2,1,0,4,5,6,7,3, POSITIVE);

void setup(){
  pinMode(8,INPUT);
  digitalWrite(8,HIGH); 
  lcd.begin(16, 2);
  lcd.setCursor(0,0);
  lcd.print("DigitalVoltmeter");
  lcd.setCursor(0,1);
  lcd.print(" Vin mak 5Volt"); 
  delay(3000);
  lcd.clear();
}

void loop(){
  int adc=(analogRead(A0));
  float vin = adc * (5.0 / 1023.0);
  lcd.setCursor(0,0);
  lcd.print("Vin:");
  lcd.print(vin);
  lcd.print("V    ");
  if (digitalRead(8)==0){
    byte hold=1;
    lcd.setCursor(0,1);
    lcd.print("hold on");
    delay(1000);
    do{
      if (digitalRead(8)==0){
        lcd.setCursor(0,1);
        lcd.print("          ");
        delay(1000);
        hold=0;
      }
    }
    while(hold);
  }
  delay(500);
}
Untuk lebih lengkapnya silahkan Lihat Video Dibawah ini :


Rabu, 15 Februari 2017

Counter Up dan Counter Down dengan Display 7 Segment 4 Digit With Arduino Uno

- 6 komentar
Proyek Counter Up dan Counter Down dengan Display 7 Segment 4 Digit With Arduino Uno ini cocok untuk pemula yang sedang belajar pemrograman arduino. Disini pemula bisa belajar bagaimana menggunakan input berupa tombol tact switch yang diolah oleh arduino sehingga bisa menampilkan Angka pada 7 segment. Setelah belajar proyek ini, anda dapat mengembangkannya sesuai dengan keinginan anda.

Kebutuhan Hardware :
1. Arduino Uno
2. Tact Switch
3. 7 Segement Common Anoda 4 Digit

Untuk Pembelian Komponen bisa BELI DISINI.

Berikut ini adalah Schematicnya :


Setelah terkoneksi dengan baik silahkan upload sketch dibawah ini :

/***************************
Counter Up/Down 4 Digit 7 Segment

Oleh : Workshop Electronics 3 in 1
Website : www.arduinoindonesia.id
Toko Online : www.workshopelectronics3in1.com
Blog : www.edukasielektronika.com
Profil : www.workshopelectronics3in1.co.id

Copyright @2017
****************************/
unsigned int count;

int segA = 2;
int segB = 3;
int segC = 4;
int segD = 5;
int segE = 6;
int segF = 7;
int segG = 8;

int dig1 = 9;
int dig2 = 10;
int dig3 = 11;
int dig4 = 12;

          
void setup() {
  for(char i=2; i<13; i++){
    pinMode(i,OUTPUT);
  }
 
  pinMode(A0,INPUT);
  pinMode(A1,INPUT);
  pinMode(A2,INPUT);
  digitalWrite(A0,1);
  digitalWrite(A1,1);
  digitalWrite(A2,1);
}

void loop() {  
  char seg1 = int(count)/1000;
  char seg2 = (int(count)%1000)/100;
  char seg3 = (int(count)%100)/10;
  char seg4 = (int(count)%100)%10; 

  if (count < 10){
    seg1=10;
    seg2=10;
    seg3=10;
  }
  else if (count < 100){
    seg1=10;
    seg2=10;
  }
  else if (count < 1000){
    seg1=10;
  }
 
  digitalWrite(12,1);
  digitalWrite(9,0);
  displaySeg(seg1);
  delay(5);
 
  digitalWrite(9,1);
  digitalWrite(10,0);
  displaySeg(seg2);
  delay(5);
 
  digitalWrite(10,1);
  digitalWrite(11,0);
  displaySeg(seg3);
  delay(5);
 
  digitalWrite(11,1);
  digitalWrite(12,0);
  displaySeg(seg4);
  delay(5);

 
  if (digitalRead(A0)==0 && count < 9999){
    count++;
    delay(200);
  }
  else if(digitalRead(A1)==0 && count != 0){
    count--;
    delay(200);
  }
  else if(digitalRead(A2)==0){
    count=0;
  }
}

void displaySeg(char segment){
 switch (segment){
   case 0: digitalWrite(segA,0);
           digitalWrite(segB,0);
           digitalWrite(segC,0);
           digitalWrite(segD,0);
           digitalWrite(segE,0);
           digitalWrite(segF,0);
           digitalWrite(segG,1);
           break;
   case 1: digitalWrite(segA,1);
           digitalWrite(segB,0);
           digitalWrite(segC,0);
           digitalWrite(segD,1);
           digitalWrite(segE,1);
           digitalWrite(segF,1);
           digitalWrite(segG,1);
           break;
   case 2: digitalWrite(segA,0);
           digitalWrite(segB,0);
           digitalWrite(segC,1);
           digitalWrite(segD,0);
           digitalWrite(segE,0);
           digitalWrite(segF,1);
           digitalWrite(segG,0);
           break;
   case 3: digitalWrite(segA,0);
           digitalWrite(segB,0);
           digitalWrite(segC,0);
           digitalWrite(segD,0);
           digitalWrite(segE,1);
           digitalWrite(segF,1);
           digitalWrite(segG,0);
           break;
   case 4: digitalWrite(segA,1);
           digitalWrite(segB,0);
           digitalWrite(segC,0);
           digitalWrite(segD,1);
           digitalWrite(segE,1);
           digitalWrite(segF,0);
           digitalWrite(segG,0);
           break;
   case 5: digitalWrite(segA,0);
           digitalWrite(segB,1);
           digitalWrite(segC,0);
           digitalWrite(segD,0);
           digitalWrite(segE,1);
           digitalWrite(segF,0);
           digitalWrite(segG,0);
           break;
   case 6: digitalWrite(segA,0);
           digitalWrite(segB,1);
           digitalWrite(segC,0);
           digitalWrite(segD,0);
           digitalWrite(segE,0);
           digitalWrite(segF,0);
           digitalWrite(segG,0);
           break;
   case 7: digitalWrite(segA,0);
           digitalWrite(segB,0);
           digitalWrite(segC,0);
           digitalWrite(segD,1);
           digitalWrite(segE,1);
           digitalWrite(segF,1);
           digitalWrite(segG,1);
           break;
   case 8: digitalWrite(segA,0);
           digitalWrite(segB,0);
           digitalWrite(segC,0);
           digitalWrite(segD,0);
           digitalWrite(segE,0);
           digitalWrite(segF,0);
           digitalWrite(segG,0);
           break;
   case 9: digitalWrite(segA,0);
           digitalWrite(segB,0);
           digitalWrite(segC,0);
           digitalWrite(segD,0);
           digitalWrite(segE,1);
           digitalWrite(segF,0);
           digitalWrite(segG,0);
           break;
   case 10: digitalWrite(segA,1);
           digitalWrite(segB,1);
           digitalWrite(segC,1);
           digitalWrite(segD,1);
           digitalWrite(segE,1);
           digitalWrite(segF,1);
           digitalWrite(segG,1);
           break;
 }
}


Minggu, 12 Februari 2017

Membuat StopWatch Sendiri menggunakan Arduino Uno dan LCD 16x2

- 17 komentar
Pada Artikel sebelumnya saya sudah berbagi mengenai Cara Menampilkan Karakter pada LCD dengan Menggunakan I2C Module. Kali ini kita akan belajar Membuat StopWatch Sendiri menggunakan Arduino Uno dan LCD 16x2.

Kebutuhan Hardware :
1. Arduino Uno
2. Module I2C LCD 16x2
3. LCD 16x2
4. Tact Switch

Untuk Pembelian Komponen bisa BELI DISINI.

Berikut ini adalah Schematicnya :


Setelah terkoneksi dengan baik silahkan upload Sketch dibawah ini :

/***************************
StopWatch LCD 16x2

Oleh : Workshop Electronics 3 in 1
Website : www.arduinoindonesia.id
Toko Online : www.workshopelectronics3in1.com
Blog : www.edukasielektronika.com
Profil : www.workshopelectronics3in1.co.id

Copyright @2017
****************************/

#include <Wire.h>
#include <LiquidCrystal_I2C.h>

LiquidCrystal_I2C lcd(0x3F ,2,1,0,4,5,6,7,3, POSITIVE);

unsigned long mulai, selesai, dataStopWatch;
int i=0;
int fPaus = 0;
long lastButton = 0;
long delayAntiBouncing = 50;
long dataPaus = 0;

void setup(){
  pinMode(A0,INPUT);
  pinMode(A1,INPUT);
  digitalWrite(A0,1);
  digitalWrite(A1,1);
  lcd.begin(16, 2);

  lcd.setCursor(0, 0);
  lcd.print("ArduinoIndonesia");
  lcd.setCursor(0, 1);
  lcd.print("   StopWatch");
  delay(2000);
  lcd.clear();
  lcd.print("  Tekan Tombol");
  lcd.setCursor(0, 1);
  lcd.print("  Start / Stop");
}

void loop(){
if (digitalRead(A0)==0){
  if ((millis() - lastButton) > delayAntiBouncing){
      if (i==0){
          lcd.clear();
          lcd.setCursor(0, 0);
          lcd.print("Start Timer");
          mulai = millis();
          fPaus = 0;
        }
       else if (i==1){
        lcd.setCursor(0, 0);
        lcd.print("Stop Timer  ");
        dataPaus = dataStopWatch;
        fPaus = 1;
        }
       i =!i;
      }
      lastButton = millis();
  }
 else if (digitalRead(A1)==0 && fPaus == 1){
  dataStopWatch = 0;
  dataPaus = 0;
  lcd.clear();
  lcd.print("Reset Stopwatch");
  lcd.setCursor(0, 1);
  lcd.print("0:0:0.0"); 
  delay(2000);
  lcd.clear();
  lcd.print("  Tekan Tombol");
  lcd.setCursor(0, 1);
  lcd.print("  Start / Stop");
 }
 
  if (i==1){
      selesai = millis();
      float jam, menit, detik, miliDetik;
      unsigned long over;

      // MATH time!!!
      dataStopWatch = selesai - mulai;
      dataStopWatch = dataPaus + dataStopWatch;

      jam = int(dataStopWatch / 3600000);
      over = dataStopWatch % 3600000;
      menit = int(over / 60000);
      over = over % 60000;
      detik = int(over / 1000);
      miliDetik = over % 1000;

      lcd.setCursor(0, 1);
      lcd.print(jam, 0);
      lcd.print(":");
      lcd.print(menit, 0);
      lcd.print(":");
      lcd.print(detik, 0);
      lcd.print(".");
      if (jam < 10){
          lcd.print(miliDetik, 0);
          lcd.print("   ");
       }
   }
}
Untuk lebih jelasnya silahkan lihat video berikut ini :


Kamis, 09 Februari 2017

Cara Menampilkan Karakter pada LCD dengan Menggunakan I2C Module

- 2 komentar
Pada Artikel sebelumnya saya telah membahas tentang Cara Interface Arduino Uno dengan Hardware I2C LCD 16x2 untuk akses alamat I2C nya. Sekarang saya akan membahas tentang cara menampilkan karakter pada LCD 16x2 dengan menggunakan alamat I2C yang sudah di dapatkan. LCD 16x2 ini dapat digunakan untuk berbagai aplikasi. Salah satu contohnya adalah Alat Pendeteksi Kebocoran Gas dilengkapi dengan Display LCD 16x2.

Kebutuhan Hardware :
1. Arduino Uno
2. Module I2C LCD 16x2
3. LCD 16x2

Untuk Pembelian Komponen bisa BELI DISINI.

Berikut ini adalah Schematicnya :


Setelah terkoneksi dengan baik silahkan upload Sketch dibawah ini :
/***************************
Menampilkan Karakter Pada LCD

Oleh : Workshop Electronics 3 in 1
Website : www.arduinoindonesia.id
Toko Online : www.workshopelectronics3in1.com
Blog : www.edukasielektronika.com
Profil : www.workshopelectronics3in1.co.id

Copyright @2017
****************************/

#include <Wire.h>
#include <LiquidCrystal_I2C.h>
LiquidCrystal_I2C lcd(0x3F ,2,1,0,4,5,6,7,3, POSITIVE); //Ubah alamat 0x3F dengan alamat i2C kamu

void setup()
{
  lcd.begin (16,2); //LCD untuk ukuran 16x2
}
void loop()

  lcd.setCursor(4, 0); //baris pertama 
  lcd.print("Arduino");   
  lcd.setCursor(3, 1); //baris kedua 
  lcd.print("Indonesia");
}

Berikut ini adalah tampilannya :


Cara Interface Arduino Uno dengan Hardware I2C LCD 16x2

- Tidak ada komentar
Interfacing Arduino dengan LCD tetapi tidak dengan paralel seperti biasanya bisa menggunakan komunikasi I2C. Keuntungannya adalah untuk koneksi menjadi lebih sederhana dan yang lebih menguntungkan adalah menghemat pin koneksi. Cukup menggunakan 2 pin out saja yaitu SDA dan SCL, bandingkan dengan rangkaian LCD pada umumnya yang umumnya membutuhkan 6 koneksi pin dengan Arduino. Maka dari itu saya akan berbagi Cara Interface Arduino Uno dengan Hardware I2C LCD 16x2.

Kebutuhan Hardware :
1. Arduino Uno
2. Module I2C LCD 16x2
3. LCD 16x2

Berikut ini adalah bentuk fisik dari module I2C tersebut :

 

Untuk Pembelian Komponen bisa BELI DISINI.

Berikut ini adalah Schematicnya :


Sebelum I2C bisa digunakan, kita perlu mengetahui alamat I2C terlebih dahulu. Upload Sketch dibawah ini untuk melakukan scanning alamat I2C dan membacanya melalui serial monitor.

/***************************
I2C Module Scanning

Oleh : Workshop Electronics 3 in 1
Website : www.arduinoindonesia.id
Toko Online : www.workshopelectronics3in1.com
Blog : www.edukasielektronika.com
Profil : www.workshopelectronics3in1.co.id

Copyright @2017
****************************/

#include <Wire.h>

void setup()
{
  Serial.begin (115200);
  while (!Serial)
  Serial.println ();
  Serial.println ("I2C scanner. Scanning ...");
  byte count = 0;
  Wire.begin();
  for (byte i = 8; i < 120; i++)
  {
    Wire.beginTransmission (i);
    if (Wire.endTransmission () == 0)
      {
      Serial.print ("Found address: ");
      Serial.print (i, DEC);
      Serial.print (" (0x");
      Serial.print (i, HEX);
      Serial.println (")");
      count++;
      delay (1);
      }
  } // end of for loop
  Serial.println ("Done.");
  Serial.print ("Found ");
  Serial.print (count, DEC);
  Serial.println (" device(s).");
}

void loop() {}
Setelah upload sketch berhasil Klik Menu Serial Monitor Seperti pada gambar dibawah ini :


Kemudian tampilan serial monitor akan seperti pada gambar dibawah ini :


Alamat I2C anda adalah yang berada dalam tanda kurung (). Kalau alamat I2C yang saya pakai adalah 0x3F. Alamat I2C ini biasa disebut dengan kode hexa.

Rabu, 08 Februari 2017

Alat Pendeteksi Kebocoran Gas dilengkapi dengan Display LCD 16x2

- 26 komentar
Dalam Artikel sebelumnya saya sudah berbagi mengenai Alat Pendeteksi Kebocoran Gas LPG, Pendeteksi Asap, dan Gas Metana Sederhana (Sensor Gas Dengan Menggunakan Arduino Uno dan Sensor Gas MQ2). Kali ini saya akan kembangkan alat tersebut menjadi Alat Pendeteksi Kebocoran Gas dilengkapi dengan Display LCD 16x2. Tujuannya, selain ada bunyi buzzer sebagai peringatan, alat ini dilengkapi juga tampilan visual jika terjadi kebocoran GAS.

Untuk menghemat jumlah output yang digunakan, maka saya menggunakan I2C LCD 16x2 untuk interface dengan Arduino. Sebelum anda membuatnya silahkan downloan Library I2C LCD 16x2 terlebih dahulu. Lalu tambahkan Library tersebut ke Arduino IDE.

Kebutuhan Hardware :
1. Arduino Uno
2. Module I2C LCD 16x2
3. LCD 16x2
4. Buzzer
5. Power Supply

Berikut ini adalah bentuk I2C dan LCD 16x2 :


Untuk Pembelian Komponen bisa BELI DISINI.

Berikut ini adalah Schematicnya :

Untuk Pemasangan Pin Out Arduino Uno dengan I2C LCD, Buzzer, Sensor Gas MQ2, dan LED indikator adalah sebagai berikut :











Setelah semua terkoneksi dengan baik, silahkan Upload Sketch Dibawah ini :

/***************************
Sensor Gas Dengan Display LCD 16x2

Oleh : Workshop Electronics 3 in 1
Website : www.arduinoindonesia.id
Toko Online : www.workshopelectronics3in1.com
Blog : www.edukasielektronika.com
Profil : www.workshopelectronics3in1.co.id

Copyright @2017
****************************/

#include <Wire.h>
#include <LiquidCrystal_I2C.h>
LiquidCrystal_I2C lcd(0x27 ,2,1,0,4,5,6,7,3, POSITIVE);
const int sensor_gas = 12;
const int alarm = 11;
const int led_hijau = 10;
const int led_merah = 9;

void setup()
{
  lcd.begin (16,2); //LCD untuk ukuran 16x2
  pinMode(sensor_gas,INPUT);
  pinMode(alarm,OUTPUT);
  pinMode(led_hijau,OUTPUT);
  pinMode(led_merah,OUTPUT);
}
void loop()

  int nilai = digitalRead(sensor_gas);
  if (nilai == LOW)
  {
    digitalWrite(alarm,HIGH);
    lcd.setCursor(0, 0); //baris pertama 
    lcd.print("Kondisi Ruangan:");   
    lcd.setCursor(0, 1); //baris kedua 
    lcd.print("Gas Bocor      ");
    digitalWrite(led_hijau,LOW);
    digitalWrite(led_merah,HIGH);
  }
  if (nilai == HIGH)
  {
    digitalWrite(alarm,LOW);
    lcd.setCursor(0, 0); //baris pertama 
    lcd.print("Kondisi Ruangan:");   
    lcd.setCursor(0, 1); //baris kedua 
    lcd.print("Kadar Gas = Nol");
    digitalWrite(led_hijau,HIGH);
    digitalWrite(led_merah,LOW);
  }
}

Untuk Lebih Jelasnya Lihat Video Dibawah Ini :




Tag :

Sensor MQ2, Sensor Gas, Sensor Pendeteksi Gas, Sensor Gas Arduino, Sensor Gas LPG, Sensor Gas MQ 2, gas sensor, gas sensor arduino, gas sensor MQ2, gas sensor arduino MQ2, gas sensor arduino project, arduino gas sensor, arduino gas sensor project, arduino gas detector, arduino gas sensor tutorial.

Cara Menambahkan Library Pada Arduino IDE (1)

- 8 komentar
Arduino IDE dibuat dari bahasa pemrograman JAVA. IDE itu merupakan kependekan dari Integrated Developtment Enviroenment, atau secara bahasa mudahnya merupakan lingkungan terintegrasi yang digunakan untuk melakukan pengembangan. Disebut sebagai lingkungan karena melalui software inilah Arduino dilakukan pemrograman untuk melakukan fungsi-fungsi yang dibenamkan melalui sintaks pemrograman. Arduino menggunakan bahasa pemrograman sendiri yang menyerupai bahasa C. Bahasa pemrograman Arduino (Sketch) sudah dilakukan perubahan untuk memudahkan pemula dalam melakukan pemrograman dari bahasa aslinya. Sebelum dijual ke pasaran, IC mikrokontroler Arduino telah ditanamkan suatu program bernama Bootlader yang berfungsi sebagai penengah antara compiler Arduino dengan mikrokontroler.

Arduino IDE juga dilengkapi dengan library C/C++ yang biasa disebut Wiring yang membuat operasi input dan output menjadi lebih mudah. Arduino IDE ini dikembangkan dari software Processing yang dirombak menjadi Arduino IDE khusus untuk pemrograman dengan Arduino.

Arduino IDE sudah dilengkapi dengan berbagai library, seperti Ethernet, GSM, LCD, Servo, Wifi, dll. Untuk menggunakannya kita tinggal import, baik dengan menu import maupun langsung kita ketikan #import pada blok header. Namun demikian, dengan banyaknya peralatan yang dibuat oleh berbagai pabrikan (third part) untuk Arduino, maka kita perlu menambahkan Library, misalnya I2C LCD 16x2.

Sebelum praktek menambahkan Library Pada Arduino IDE silahkan download dulu Library I2C LCD 16x2.

Setelah melakukan download sampai selesai, ikuti petunjuk dibawah ini :

1. Buka Software atau Aplikasi Arduino IDE
2. Perhatikan gambar dibawah ini


3. Klik add.ZIP Library.
4. Lalu pilih File Library I2C LCD yang sudah anda download tadi.
5. Jika Berhasil akan muncul seperti gambar dibawah ini.


6. Library siap digunakan.

Selasa, 07 Februari 2017

Alat Pendeteksi Kebocoran Gas LPG, Pendeteksi Asap, dan Gas Metana Sederhana (Sensor Gas Dengan Menggunakan Arduino Uno dan Sensor Gas MQ2)

- 4 komentar
Maraknya kebakaran dan kecelakaan yang di sebabkan oleh kebocoran dan meledaknya tabung gas elpiji ( LPG = Liquid Petroleum Gas ) akhir-akhir ini, menjadi hal yang menakutkan bagi sebagian besar masyarakat pengguna gas tersebut. Berita kebakaran pun sering terdengar sebagai akibat tabung gas LPG meledak. Penyebab meledaknya tabung gas ini karena kebocoran pada selang, tabung atau pada regulatornya yang tidak terpasang dengan baik. Pada saat terjadi kebocoran akan tercium gas yang menyengat, Gas inilah yang nantinya akan meledak apabila ada sulutan atau percikan api, atau adanya nyala rokok.

Pada intinya ledakan dapat dihindarkan apabila adanya pencegahan dini, saat gas keluar atau pada saat kebocoran gas terjadi. Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi maka dikembangkanlah sebuah sistem keamanan dengan cara memberikan sistem peringatan ( Early Warning System ) untuk memberikan sebuah tanda jika ada tercium bau gas disekitar rumah. Jika sistem ini mentedeksi adanya bau gas LPG maka sistem akan memberikan sebuah tanda berupa alarm/buzzer.

Maka dari itu, muncullah ide untuk membuat Alat Pendeteksi Kebocoran Gas LPG, Pendeteksi Asap, dan Gas Metana Sederhana . Alat ini menggunakan Arduino Uno sebagai komponen utama. Sensor Gas MQ2 sebagai pendeteksi atau pencium bau Gas. Serta Buzzer yang berfungsi sebagai Alarm.

Kebutuhan Hardware :
1. Modul Arduino
2. Sensor Gas MQ2
3. Buzzer
4. Power Supply 12 Volt

Untuk Pembelian komponen bisa BELI DISINI.

Berikut ini adalah Schematicnya :


























Setelah semua terkoneksi dengan baik, silahkan Upload Sketch Dibawah ini :
/***************************
Sensor Gas Sederhana

Oleh : Workshop Electronics 3 in 1
Website : www.arduinoindonesia.id
Toko Online : www.workshopelectronics3in1.com
Blog : www.edukasielektronika.com
Profil : www.workshopelectronics3in1.co.id

Copyright @2017
****************************/

const int sensor_gas = 12;
const int alarm = 2;

void setup()
{
  pinMode(sensor_gas,INPUT);
  pinMode(alarm,OUTPUT);
}

void loop()
{
  int nilai = digitalRead(sensor_gas);
  if (nilai == LOW)
  {
    digitalWrite(alarm,HIGH);
  }
  if (nilai == HIGH)
  {
    digitalWrite(alarm,LOW);
  }
}
Untuk lebih jelasnya lihat video berikut ini :


Tag : 

toko arduino, arduino online, jasa arduino, toko elektronik, arduino, arduino adalah, arduino download, arduino ide, arduino projects, toko elektronik malang, toko elektronik bandung, toko elektronik surabaya, belajar arduino, harga sensor, jual arduino glodok, arduino serial, arduino tutorial, jual komponen elektronika grosir dan eceran, arduino pdf, modul arduino, arduino uno projects, jual komponen elektronika glodok, simulator arduino, arduino indonesia, arduino programming, arduino servo, arduino android, proyek arduino untuk pemula, arduino pwm, ldr arduino, toko robot, ebook arduino, motor dc arduino, software arduino, arduino eeprom, arduino led, pwm arduino, toko komponen elektronik terlengkap, arduino timer, program arduino, arduino nano datasheet, arduino uno schematic, jual komponen elektronika, toko komponen elektronik online terpercaya, arduino nano pinout, arduino software, tutorial arduino, harga arduino uno asli, proyek arduino, toko komponen elektronik online, arduino simulator, arduino code, toko komponen elektronik, lm35 arduino, arduino controller, arduino library, arduino atmega328, toko electronic, arduino bluetooth, toko elektronik di bali, projek arduino uno, toko elektronik di surabaya, toko elektronik online, mikrokontroler arduino, toko elektronik tangerang, toko elektronik di denpasar

Senin, 06 Februari 2017

Traffik Light 4 Persimpangan dengan Menggunakan Arduino Uno

- 5 komentar
Alat ini adalah miniatur Traffik Light 4 Persimpangan dengan Menggunakan Arduino Uno sebagai komponen utamanya. Prinsipnya sama seperti traffik light pada umumnya. Alat ini saya buat menyala bergantian setiap 5 detik.

Alat ini terdiri dari Arduino UNO sebagai sistem pemroses dan pengendali utama dari sistem. LED merah, kuning, dan hijau digunakan sebagai simulasi lampu traffik light.

Kebutuhan Hardware :
1. 4 LED warna merah
2. 4 LED warna kuning
3. 4 LED warna hijau
4. Modul Arduino
5. Power Supply 9 VDC

Untuk pembelian komponen bisa BELI DISINI.

Berikut ini adalah schematicnya :


















Setelah semua terkoneksi dengan baik, silahkan Upload Sketch Dibawah ini :

/***************************
Trafik Light 4 Persimpangan

Oleh : Workshop Electronics 3 in 1
Website : www.arduinoindonesia.id
Toko Online : www.workshopelectronics3in1.com
Blog : www.edukasielektronika.com
Profil : www.workshopelectronics3in1.co.id

Copyright @2017
****************************/
void
setup() {
  //------------------pin 2 s/d pin 13 sebagai dig output
  for(char i=2;i<14;i++){
    pinMode(i, OUTPUT);
  }
  //------------------Matikan semua LED
  for(char i=2;i<14;i++){
    digitalWrite(i, 0);
  }
  //--------Hidupkan H1 + M2 + M3 + M4
  digitalWrite(2,1);
  digitalWrite(7,1);
  digitalWrite(10,1);
  digitalWrite(13,1);
}

void loop() {
  //-------------H1 + M2 + M3 + M4 ON
  digitalWrite(2,1);
  digitalWrite(3,0);
  digitalWrite(4,0);
  delay(5000); 
  //-------------K1 + M2 + M3 + M4 ON
  digitalWrite(2,0);
  digitalWrite(3,1);
  digitalWrite(4,0);
  delay(2000);
 
  //-------------M1 + M2 + M3 + M4 ON
  digitalWrite(2,0);
  digitalWrite(3,0);
  digitalWrite(4,1);
  delay(1000); 
  //-------------M1 + H2 + M3 + M4 ON
  digitalWrite(5,1);
  digitalWrite(6,0);
  digitalWrite(7,0);
  delay(5000); 
  //-------------M1 + K2 + M3 + M4 ON
  digitalWrite(5,0);
  digitalWrite(6,1);
  digitalWrite(7,0);
  delay(2000);
 
  //-------------M1 + M2 + M3 + M4 ON
  digitalWrite(5,0);
  digitalWrite(6,0);
  digitalWrite(7,1);
  delay(1000); 
  //-------------M1 + M2 + H3 + M4 ON
  digitalWrite(8,1);
  digitalWrite(9,0);
  digitalWrite(10,0);
  delay(5000); 
  //-------------M1 + M2 + K3 + M4 ON
  digitalWrite(8,0);
  digitalWrite(9,1);
  digitalWrite(10,0);
  delay(2000);
 
  //-------------M1 + M2 + M3 + M4 ON
  digitalWrite(8,0);
  digitalWrite(9,0);
  digitalWrite(10,1);
  delay(1000); 
  //-------------M1 + M2 + M3 + H4 ON
  digitalWrite(11,1);
  digitalWrite(12,0);
  digitalWrite(13,0);
  delay(5000); 
  //-------------M1 + M2 + M3 + K4 ON
  digitalWrite(11,0);
  digitalWrite(12,1);
  digitalWrite(13,0);
  delay(2000);
  //-------------M1 + M2 + M3 + M4 ON
  digitalWrite(11,0);
  digitalWrite(12,0);
  digitalWrite(13,1);
  delay(1000); 
}

Untuk lebih jelasnya lihat video berikut ini :



Memverifikasi Program/Sketch pada Arduino IDE

- 1 komentar
Sketch yang baru saja Anda tulis adalah kode yang dipahami oleh manusia, tetapi tidak oleh perangkat Arduino. Kode tersebut perlu dikompilasi terlebih dahulu agar dimengerti oleh Arduino. Hal itu dilakukan melalui verifikasi. Hasilnya berupa binary sketch. Untuk melakukannya, Anda perlu mengklik tombol verify, lihat tanda panah :

Baca Juga : Percobaan Menulis Program/Sketch pada Arduino IDE untuk Mengontrol LED


Pada proses ini, jika ada kesalahan kode pada program/sketch, pesan kesalahan akan ditampilkan.

Percobaan Menulis Program/Sketch pada Arduino IDE untuk Mengontrol LED

- 1 komentar
Program atau kumpulan kode yang digunakan untuk mengontrol papan Arduino dinamakan sketch. Sketch perlu dibuat dengan menggunakan program bernama Arduino IDE, yang telah di instal. Untuk download dan Instal Arduino IDE silahkan kunjungi website resmi Arduino . Cara menjalankan program Arduino IDE seperti berikut :

1. Klik pada tombol Start milik Windows
2. Ketikkan : Arduino
3. Klik Ganda pada 






Tampilan yang akan muncul seperti terlihat di Gambar :


















Ketikkan kode/Sketch Program seperti gambar dibawah ini :


















Untuk menyimpan sketch baru ke file, lakukan tindakan seperti berikut :

1. Klik pada menu File
2. Klik pada Save As untuk menyimpan. Langkah ini menampilkan kotak dialog berjudul "Save sketch folder as..."















3. Ketikkan LED (Nama sesuka anda) di kotak edit berlabel File name sehingga tampilan di kotak dialog menjadi seperti berikut.

  



4. Klik Tombol Save.

Setelah langkah diatas dilakukan, judul diatas berubah menjadi :


  

Arduino Uno

- 2 komentar
Arduino Uno berukuran sebesar kartu kredit. Walaupun berukuran kecil seperti itu, papan tersebut mengandung mikrokontroller dan sejumlah input/output (I/O) yang memudahkan pemakai untuk menciptakan berbagai proyek elektronika yang dikhususkan untuk menangani tujuan tertentu. Bagian-bagian di Arduino Uno yang perlu diketahui terlebih dahulu ditunjukkan gambar dibawah ini:

Arduino Uno Pin Out


Penjelasan bagian masing-masing seperti berikut : 
  • Port USB digunakan untuk menghubungkan Arduino Uno dengan komputer, melalui sepasang kabel USB.
  • Colokan catu daya eksternal digunakan untuk memasok sumber daya listrik untuk Arduino Uno ketika tidak dihubungkan ke komputer. Jika Arduino Uno dihubungkan ke komputer melalui kabel USB, pasokan daya diberi oleh komputer.
  • Pin digital mempunyai label 0 sampai dengan 13. Disebut pin digital karena mempunyai isyarat digital, yakni berupa 0 atau 1. Dalam praktik, nilai 0 dinyatakan dengan tegangan 0 Volt dan nilai 1 dinyatakan dengan tegangan 5 Volt.
  • Pin analog berarti pin-pin ini mempunyai nilai yang bersifat analog (nilai yang berkesinambungan). Dalam program, nilai setiap pin analog yang berlaku sebagai masukan (hasil dari sensor) berkisar antara 0 sampai dengan 1023
  • IC Mikrokontroller yang digunakan dalam Arduino Uno adalah ATMEGA328.
  • Ada 2 pin yang dapat digunakan untuk memasok catu daya ke komponen elektronis yang digunakan dalam menangani proyek, misalnya sensor gas, sensor jarak, dan relay. Tegangan yang tersedia adalah 3.3 Volt dan 5 Volt. Komponen-komponen elektronis yang diberi tegangan oleh Arduino Uno adalah yang memerlukan arus kecil. Sebagai contoh, motor DC yang menarik arus lebih dari 500 mA harus menggunakan catu daya sendiri.
Arduino Uno dilengkapi dengan static random-acces memory (SRAM) berukuran 2 KB untuk memegan data, Flash memory berukuran 32 KB, dan erasable programmable read-only memory (EEPROM). SRAM digunakan untuk menampung data atau hasil pemrosesan data selama Arduino menerima pasokan catu daya. Flash memory untuk menaruh program yang Anda buat. EEPROM digunakan untuk menaruh program bawaan dari Arduino Uno dan sebagian lagi dapat dimanfaatkan untuk menaruh data milik Anda secara permanen. 

Definisi dan Pengertian dari Arduino

- 1 komentar
Sebagian dari orang elektronika sudah tidak asing lagi dengan Arduino. Akan tetapi untuk para pemula yang baru belajar elektronika pasti bertanya-tanya, Apa itu Arduino?

Arduino adalah nama keluarga papan mikrokontroller yang awalnya dibuat oleh perusahaan Smart Projects. Alah satu tokoh penciptanya adalah Massimo Banzi. Papan ini merupakan perangkat keras yang bersifat "open source" sehingga boleh dibuat oleh siapa saja.

Arduino dibuat dengan tujuan untuk memudahkan eksperimen atau perwujudan berbagai peralatan yang berbasis mikrokontroller, misalnya :
  • Pemantauan ketinggian air waduk,
  • Pelacakan lokasi mobil
  • Penyiraman tanaman secara otomatis
  • Otomasi akses pintu ruangan, dan
  • Pendeteksi keberadaan orang untuk pengambilan keputusan
Arduino Uno

Arduino Nano


Arduino Diecimilia

Arduino Duemilanove
Arduino Leonardo

Arduino Mega

Berbagai jenis board Arduino banya tersedia, antara lain Arduino Uno, Arduino Diecimilia, Arduino Duemilanove, Arduino Leonardo, Arduino Mega, Arduino Nano. Walaupun ada berbagai jenis board Arduino, secara prinsip pemrograman yang diperlukan menyerupai. Hal yang membedakan adalah kelengkapan fasilitas dan pin-pin yang digunakan.Yang paling umum digunakan adalah Arduino Uno.