Arduino Indonesia. Gambar tema oleh Storman. Diberdayakan oleh Blogger.

Supported by Electronics 3 in 1

1. Jasa pencetakan PCB single layer dengan harga paling murah.

(Metode Pembuatan dengan Transfer Toner)
>PCB design sendiri (siap cetak) : Rp.150,-/Cm2
>PCB design dari kami : Rp.250,-/Cm2

(Metode Sablon Full Masking dan Silk Screen minimal pemesanan 100 Pcs)
>PCB design sendiri (siap cetak) : Rp.200,-/Cm2
>PCB design dari kami : Rp.250,-/Cm2

2. Jasa perancangan, perakitan, dan pembuatan trainer pembelajaran elektronika untuk SMK dan Mahasiswa.

3. Jasa perancangan, perakitan, dan pembuatan berbagai macam kontroller, sensor, aktuator, dan tranduser.
>Design Rangkaian / Sistem Elektronika
>Design Rangkaian / Sistem Instrumentasi
>Design Rangkaian / Sistem Kendali
>Kerjasama Riset (data atau peralatan)
>Kerjasama Produksi Produk-Produk KIT Elektronika
>Produksi Instrumentasi Elektronika

4. Jasa Pembuatan Proyek, Tugas Akhir, Tugas Laboratorium, PKM, Karya Ilmiah, SKRIPSI, dll

Like My Facebook

Popular Posts

Selasa, 29 November 2022

Mengenal Sensor Sidik Jari (Fingerprint)

- Tidak ada komentar

Sensor Sidik Jari (Fingerprint)

 

Fingerprint merupakan perangkat elektronik yang menggunakan sensor pemindai untuk menemukan sidik jari seseorang yang bisa digunakan untuk keperluan verifikasi identitas. Perlu diketahui bahwa sidik jari setiap orang memiliki kode yang berbeda. Jadi, kode tersebut yang akan digunakan untuk mengidentifikasi identitas seseorang. Saat ini sensor fingerprint bisa ditemukan pada beberapa perangkat elektronik seperti smartphone, pintu masuk, alat absensi dan berbagai perangkat elektronik lainnya yang membutuhkan tingkat keamanan tinggi dan hanya bisa diakses oleh individu tertentu. 

 

Fingerprint lebih aman digunakan karena bisa mengurangi adanya kecurangan karyawan yang bisa merugikan perusahaan. Selain itu, fingerprint juga bisa digunakan untuk menjaga keamanan pintu brankas. Fingerprint memungkinkan akses pintu brankas yang hanya bisa dibuka oleh individu tertentu atau bahkan satu orang saja. 

 

Fungsi Fingerprint

 

Pada umumnya, fingerprint memiliki fungsi seperti kata sandi dan pola yaitu untuk menjamin keamanan dan media verifikasi. Hanya saja media verifikasi yang digunakan pada teknologi fingerprint yaitu sidik jari manusia itu sendiri yang tidak mudah dipalsukan dan diakses oleh orang lain. Beberapa fungsi fingerprint yang bisa diketahui antara lain :

 

1. Fingerprint untuk absensi karyawan

Biasanya, fingerprint digunakan sebagai alat absensi pada karyawan di berbagai perusahaan tertentu. Penggunaan sensor ini dinilai tidak bisa dipalsukan dan tidak bisa diwakilkan, maka dari itu rasa tanggung jawab dan disiplin karyawan akan lebih meningkat.

2. Fingerprint pada pintu

Selain digunakan untuk absensi karyawan, fingerprint juga digunakan di beberapa pintu khusus untuk meningkatkan keamanan barang-barang penting yang ada di dalamnya. Sensor ini biasanya digunakan pada pintu rumah mewah dan pintu ruangan khusus yang juga menggunakan sensor fingerprint tersebut. Penggunaan fingerprint ini dinilai lebih aman dan hanya bisa diakses oleh pemiliki sidik jari sehingga sangat cocok digunakan untuk menjaga keamanan barang berharga seperti uang, dokumen penting dan emas.

3. Fingerprint pada smartphone

Sensor fingerprint bisa ditemukan di smartphone seperti apple, vivo, xiaomi dan oppo. Penggunanya pasti sudah tidak asing lagi dengan sensor fingerprint atau yang biasa disebut dengan sensor sidik jari pada smartphone. Beberapa merek tersebut menyisipkan sensor sidik jari sebagai pengaman data penggunanya. Biasanya sensor sidik jari ini terletak di bagian belakang smartphone dan saat ini mulai berkembang menjadi satu bagian dengan tombol home yang ada pada smartphone, sehingga pengguna lebih mudah untuk mengaksesnya. Smartphone yang menggunakan sensor fingerprint akan jauh lebih aman jika dibandingkan dengan menggunakan kata sandi atau pun pola. 

 

Cara Kerja Fingerprint

 

Pada umumnya, sensor fingerprint bekerja dengan menangkap data sidik jari untuk pertama kalinya dan dijadikan sebagai acuan. Data sidik jari tersebut akan disimpan di dalam database. Ketika seseorang mencoba mengakses perangkat yang memiliki sensor sidik jari, maka sistem akan melakukan scanning ulang dan hasil tersebut akan dicocokkan dengan sidik jari yang telah tersimpan dalam database. Apabila sidik jari cocok dengan sidik jari yang tersimpan di dalam database, maka pengguna bisa mengakses alat tersebut. Akan tetapi jika sidik jari ditemukan berbeda dengan sidik jari yang tersimpan di dalam database, maka aksesnya akan langsung ditolak dan akan sulit untuk dibuka.

 

Jenis – jenis Sensor Fingerprint

 

1. Sensor Kapasitif

Sensor kapasitif bisa dikatakan lebih aman jika dibandingkan dengan yang lain karena bekerja menggunakan sekumpulan kapasitor kecil yang mampu membaca ke dalam guratan sidik jari.

2. Sensor Ultrasonik

Sensor ultrasonik menggunakan gelombang sinyal ultra yang bertugas sebagai transmitter dan receiver.

3. Sensor Optik

Sensor fingerprint optik bekerja dengan mengambil gambar dari sidik jari pengguna menggunakan cahaya. Sensor ini bisa dikatakan memiliki cara kerja seperti cap sidik jari. Sensor fingerprint optik menggunakan cahaya, maka cara kerjanya yaitu dengan mendeteksi permukaan jari yang gelap dan terang. Sensor ini juga bekerja seperti kamera, semakin tinggi resolusinya, maka sidik jari juga akan semakin akurat. 

 

Kelebihan Fingerprint

 

1. Memiliki tampilan lebih mewah

2. Mudah diingat

3. Memiliki tingkat keamanan yang tinggi

4. Privasi data menjadi lebih aman

5. Dapat mematikan alarm dengan mudah

6. Kemudahan dalam notifikasi

7. Mudah untuk mengambil selfie

 

Kekurangan Fingerprint

 

1. Memungkinkan adanya duplikasi jari

2. Bersifat permanen

 

Senin, 28 November 2022

Berbagai Macam Sensor Arduino beserta Fungsinya

- 2 komentar

Arduino Indonesia akan berbagi artikel mengenai berbagai macam sensor Arduino beserta fungsinya. Dimana sensor-sensor tersebut merupakan suatu komponen yang sangat dibutuhkan dalam membuat project yang bemanfaat. Sensor-sensor Arduino digunakan sebagai media pengukur dan pemberi data pada board Arduino untuk diolah lebih lanjut. Jadi, dapat dikatakan bahwa kita tidak akan bisa membuat project apabila tidak memiliki sensor yang akan digunakan. Tetapi, hal tersebut tergantung dari jenis project yang ingin dibuat.

 

Apa saja macam-macam sensor pada Arduino yang dapat digunakan? Ada banyak sekali, antara lain sensor suhu, cahaya, kelembaban, panas, getar, jarak dan lain sebagainya. Intinya, macam-macam sensor dan cara kerjanya akan saya jelaskan dalam artikel ini.

 

Macam - macam Sensor Arduino

 

1. Sensor PIR (Passive Infrared Sensor) 

 

Sensor PIR (Passive Infrared Sensor)

Sensor PIR memiliki fungsi utama yaitu untuk mendeteksi adanya gerakan. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa sensor PIR ini adalah sensor gerak. Sensor ini bekerja dengan membaca pergerakan objek yang memancarkan radiasi inframerah, termasuk manusia. Jadi, sensor ini tidak akan mendeteksi gerakan pada benda mati. Sensor PIR termasuk pilihan yang tepat untuk membuat project yang memerlukan pembacaan gerakan pada makhluk hidup. Contoh tipe dari sensor PIR adalah HC-SR501.

 

2. Sensor Sidik Jari (Fingerprint) 

 

Sensor Sidik Jari (Fingerprint)


Sensor sidik jari atau fingerprint biasanya digunakan sebagai akses keamanan pada suatu sistem. Sensor ini bekerja dengan membaca sidik jari. Hasil pembacaan tersebut yang akan dikirim ke mikrokontroler untuk di proses lebih lanjut. Perlu diketahui bahwa sidik jari setiap orang memiliki kode yang berbeda. Jadi, kode inilah yang akan digunakan untuk mengidentifikasi identitas seseorang. Disini peran fingerprint sangat dibutuhkan. Sensor sidik jari yang biasa digunakan untuk perangkat Arduino yaitu tipe FPM10A. Salah satu contoh penggunaannya yaitu digunakan untuk absensi di sekolah atau pun perusahaan. 

 

3. Sensor Suhu

Sensor suhu berfungsi untuk melakukan pengukuran suhu atau temperatur terhadap suatu objek. Contoh macam-macam sensor suhu yang sering digunakan pada Arduino yaitu :

Sensor LM35, memiliki kemampuan untuk mengukur suhu dengan cara mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. Sensor suhu memiliki harga yang paling murah diantara semua sensor suhu, sehingga akurasi dari sensor ini cenderung paling rendah diantara semua sensor suhu.

Sensor LM35


Sensor DS18B20, memiliki kemampuan mendeteksi suhu dari -550C sampai 1250C dengan akurasi (+/-0,50C) dan resolusi 9-12 bit dan termasuk seri terbaru dari keluaran produsen Maxim. Sensor ini sangat cocok untuk mengukur suhu air. Namun karena tidak tahan karat, sensor ini tidak disarankan untuk mengukur suhu air asin.

 

Sensor DS18B20


4. Sensor Kelembaban 

Sensor Kelembaban

Sensor kelembaban memiliki fungsi utama yaitu untuk mengukur kelembaban udara yang ada di sekitar. Sensor ini bekerja dengan cara mengonversi besaran kelembaban menjadi tegangan. Contoh tipe sensor kelembaban yaitu 808H5V5.

 

5. Sensor Suhu dan Kelembaban

Pada kedua poin sebelumnya, sudah dibahas seputar sensor suhu dan kelembaban (humidity). Akan tetapi, pada poin ini akan membahas tentang satu sensor yang memiliki 2 fungsi sensor tersebut sekaligus. Jadi, dengan sensor ini akan bisa mengukur suhu dan kelembaban sekaligus. Jenis sensor two in one ini ada banyak sekali, namun yang paling sering digunakan pada Arduino adalah :

• Sensor DHT11, sensor DHT11 berfungsi untuk mengukur suhu dan kelembaban dengan output digital yang murah dengan tingkat akurasi +/- 20C untuk suhu dan untuk kelembaban sekitar 5%. Kekurangan dari sensor ini yaitu tertinggal 2 detik dari kondisi aslinya. Jadi, tidak cocok digunakan untuk pengukuran suhu yang bersifat real time.

Sensor DHT11

• Sensor DHT22, merupakan sensor yang memiliki tingkat akurasi lebih tinggi dari sensor DHT11. Sensor ini juga hasil pengukurannya tertinggal 2 detik dari kondisi aslinya, sama dengan sensor DHT11.

 

Sensor DHT22


6. Sensor Lokasi 

Sensor Lokasi

Ketika berbicara tentang sensor lokasi, tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah GPS (Global Positioning System). Di Arduino juga terdapat sensor GPS yang berfungsi untuk mengirimkan lokasi koordinat tempat sensor tersebut berada. Jadi, dengan bantuan Google Maps kita bisa langsung tahu dimana lokasi objek berada. Sensor ini sangat cocok untuk membuat project yang memerlukan fitur tracking lokasi. Contoh tipe sensor lokasi ini adalah GPS GY-NEO6MV2.

 

7. Sensor Ketinggian Air (Water Level Sensor) 

Water Level Sensor

Water level sensor memiliki fungsi khusus yaitu mengukur ketinggian dari objek berupa zat cair seperti air, bensin, solar, minyak dan sejenisnya. Kekurangan dari sensor ini yaitu ketinggian yang bisa diukur hanyalah ketinggian yang mengenai lempengannya saja. Jadi, tidak bisa digunakan untuk mengukur ketinggian air yang lebih tinggi dari tinggi lempengan sensor. Biasanya sensor ini digunakan untuk mengukur ketinggian tempat air minum ternak atau sejenisnya.

 

8. Sensor Cahaya 

Sensor Cahaya

Pada dasarnya, sensor cahaya merupakan resistor yang nilainya bisa berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya yang masuk atau mengenai permukaannya. Beberapa macam sensor cahaya dalam elektronika yang digunakan khusus untuk Arduino, yaitu sensor LDR (Light Dependent Resistor). Selain itu, ada juga sensor cahaya GY-30 yang hasil pengukuran sensor cahayanya dalam satuan LUX.

 

9. Sensor Barcode 

Sensor Barcode


Sensor barcode atau scanner barcode memiliki fungsi utama yaitu membaca dan memindai informasi yang ada di barcode. Contoh tipe dari sensor ini yaitu MCR12.

 

10. Sensor Jarak

Sensor jarak berfungsi untuk mengukur jarak suatu objek yang ada di depan sensor. Beberapa macam sensor jarak antara lain :

Sensor Ultrasonik HC-SR04 atau sensor ping, berfungsi untuk membaca jarak objek yang ada di depannya menggunakan pantulan ultrasonik. 


Sensor Proximity Infrared, berfungsi untuk mengukur jarak dengan memanfaatkan pemantulan sinar inframerah.

Sensor Proximity Infrared

11. Sensor Suara 

Sensor Suara

Sensor suara berfungsi untuk mengubah besaran suara menjadi besaran listrik. Dimana nilai yang diperoleh didasarkan pada besarnya gelombang yang masuk. Komponen utama pada sensor ini yaitu condensor mic yang berfungsi seabagai penerima data suara untuk diproses. Sensor ini biasanya digunakan untuk menyalakan atau mematikan perangkat elektronik dengan ketukan. Contoh sensor suara adalah KY-037.

 

12. Sensor Flex (Tekuk) 

Sensor Flex (Tekuk)

Sensor flex memiliki fungsi unik yaitu mendeteksi kelengkungan. Sensor ini akan mengubah resistansi karena adanya perubahan lekukan pada bagian sensor. Sensor ini biasanya digunakan sebagai pengontrol game pada sarung tangan pengendali. Jadi, siapa pun bisa membuat robot fighter sendiri dengan bantuan sensor ini.

 

13. Sensor Flow Meter 

Sensor Flow Meter


Sensor flow meter berfungsi untuk mengukur besarnya debit dan kecepatan cairan dalam suatu saluran atau pipa. Sensor ini sudah kompatibel dengan Arduino, sehingga sensor ini bisa langsung dgunakan untuk pembuatan project. 

 

14. Sensor Api (Flame Sensor) 

Sensor Api (Flame Sensor)

Sensor api memiliki sifat yang sangat sensitif terhadap nyala api dan radiasi yang ada di sekitarnya. Jadi, sensor ini seringkali digunakan untuk membuat alarm kebakaran.

 

15. Sensor Kelembaban Tanah (Soil Moisture) 

Soil Moisture

Soil moisture atau sensor kelembaban tanah berfungsi untuk mengukur kadar air dalam tanah atau tingkat kelembaban dari tanah. Umumnya sensor ini digunakan untuk membuat penyiram tanaman otomatis yang dimana parameternya adalah kelembaban tanah.

 

16. Sensor Deteksi Kecepatan (RPM) 

Sensor Deteksi Kecepatan (RPM)

Sensor RPM berfungsi untuk mengukur kecepatan roda. Sensor ini cocok ketika ingin membuat project yang butuh pengukur kecepatan roda. Salah satu jenis sensor pendeteksi kecepatan untuk Arduino adalah LM393.

 

17. Sensor Tekanan (Barometic Sensor

Barometic Sensor

Sensor tekanan memiliki fungsi utama yaitu mengukur besarnya tekanan pada suatu objek. Baik itu berupa zat cair, zat padat, maupun gas. Salah satu contoh sensor tekanan yaitu MPX2050GP.

 

18. Sensor Kemiringan (Tilt) 

Sensor Kemiringan (Tilt)

Sensor kemiringan Arduino memiliki fungsi yaitu untuk mendeteksi seberapa besar kemiringan suatu objek terhadap alasnya. Kebanyakan sensor ini diterapkan pada sepeda motor supaya mesin motor bisa mati sendiri ketika mencapai kemiringan tertentu. Salah satu tipe sensor tilt adalah CMPS11 Arduino.

 

19. Sensor Getaran 

Sensor Getaran

Sensor getaran merupakan sensor yang berfungsi untuk mendeteksi adanya getaran pada suatu media. Sensor ini bekerja dengan mengonversi getaran menjadi sinyal listrik yang dapat dibaca oleh Arduino. Biasanya sensor getar ini digunakan dalam membuat alat pendeteksi gempa. Tipe yang paling umum digunakan adalah SW-420.

 

20. Sensor Sentuh 

Sensor Sentuh

Sensor sentuh merupakan jenis sensor yang berfungsi untuk mendeteksi sentuhan dan biasanya digunakan sebagai saklar. Fungsinya hampir sama dengan sensor sidik jari, hanya saja sensor sentuh dapat digunakan tanpa bergantung pada sidik jari tertentu. Jadi, semua jenis sidik jari bisa menggunakannya. Sederhananya, sensor ini digunakan sebagai saklar untuk menyalakan lampu atau alat elektronik lainnya.

 

21. Sensor Detak Jantung (Pulse Heart Sensor

Pulse Heart Sensor

Sensor detak jantung memiliki fungsi untuk mengukur banyaknya detak jantung per satuan menit atau BPM (Beat Per Minutes). Sensor ini biasanya digunakan untuk membuat alat yang fungsinya untuk memantau kinerja jantung.

 

Selasa, 22 November 2022

Sensor Proximity : Pengertian, Jenis- jenis dan Cara Kerjanya

- 2 komentar

Sensor Proximity

Sensor proximity merupakan sensor yang digunakan untuk mendeteksi perubahan jarak pada suatu benda. Proses tersebut terjadi tanpa adanya kontak fisik. Sensor proximity sering disebut juga dengan sensor jarak. Sensor proximity menggunakan pengantar radiasi elektromagnetik dalam prosesnya. Hal ini yang membuat perangkat dapat mendeteksi keberadaan benda atau kondisinya meskipun tanpa ada kontak fisik.

 

Sensor proximity sering digunakan untuk kepentingan yang sangat beragam, diantaranya ada yang digunakan untuk mendeteksi bahan. Selain itu, ada juga yang digunakan untuk mendeteksi lingkungan yang berbeda. Pengaplikasiannya yaitu seperti digunakan pada smartphone atau pun berbagai perangkat elektronik lainnya. Sensor proximity juga sering digunakan untuk beragam mesin industri. Misalnya seperti mesin plastik, mesin pengolah logam, mesin cetak dan lain sebagainya. Sensor proximity bisa disingkat sebagai P-Sensor. 

 

Cara Kerja Sensor Proximity


• Untuk melakukan deteksi pergerakan objek di sekitarnya, sensor proximity memanfaatkan adanya radiasi elektromagnetik (medan elektromagnetik), dimana sensor jarak tersebut akan mengatur interval nominal supaya dapat melaporkan objek yang terdeteksi.

• Jadi, saat ada benda atau objek yang mendekati sensor maka akan tercipta sebuah sinyal. Benda atau objek tersebut dapat bersifat logam maupun non logam. Kemudian signal tersebut akan dihubungkan dengan berbagai sistem otomatisasi.

Sensor proximity terdiri dari device elektronik solid state yang tampilannya dalam kondisi terbungkus. Dengan keadaan terbungkus, maka akan melindungi perangkat tersebut dari getaran, korosif, atau pun cairan dan kimiawi yang berlebihan.

• Dalam proses kerjanya, sensor gerak ini bisa diandalkan. Selain memiliki nilai akurat yang tinggi, sensor tersebut juga bisa digunakan untuk mendeteksi benda-benda yang sangat kecil sekalipun.

 

Jarak Deteksi Sensor Proximity

 

Jarak deteksi sensor proximity merupakan jarak yang dibutuhkan agar Sensor proximity bisa bekerja dengan baik. Mengatur jarak yang tepat dari permukaan sensor membuat operasi kerja alat tersebut menjadi lebih stabil. Standarnya posisi objek sensing transit yaitu sekitar 70% sampai dengan 80% dari jarak normalnya. Karakteristik rangkaian sensor proximity hanya dapat berfungsi apabila jarak objek berada di 1 mm sampai dengan beberapa cm saja.

 

Jenis - jenis Sensor Proximity

 

Sensor proximity ini terbagi menjadi 4 jenis yang berbeda. Adapun penjelasan lengkap mengenai jenis-jenis sensor proximity yaitu sebagai berikut :


1. Induktif Proximity Sensor (Sensor Proximity Induktif)

Sensor proximity induktif merupakan sensor yang dapat melakukan deteksi apabila ada benda logam besi maupun non-ferro di sekitarnya. Fungsinya yaitu untuk mendeteksi peralatan logam, menghitung benda logam dan aplikasi posisi. Dalam penggunaannya, sensor proximity ini digunakan untuk pengganti saklar mekanis. Selain kuat dan handal, alat tersebut juga dipercaya dapat membuat kinerja yang lebih cepat dan akurat. Terutama apabila dibandingkan dengan saklar mekanis biasa. Untuk mendapatkan medan elektromagnetik dengan frekuensi tinggi, pada umumnya sensor kedekatan induktif di produksi dari koil atau inti ifrit. Hal ini dikarenakan sensor proximity induktif sering digunakan untuk mendeteksi logam dalam mesin. Misalnya pengaplikasian lainnya yaitu digunakan sebagai perangkat otomasi.

2. Capacitive Proximity Sensor (Sensor Jarak Kapasitif)

Capacitive proximity sensor adalah jenis sensor yang bisa mendeteksi beberapa objek dalam satu waktu. Diantaranya yaitu yang berbentuk gerakan, komposisi kimia, level tekanan, level fluida dan juga komposisi lainnya. Sensor proximity kapasitif ini bisa melakukan deteksi menggunakan dielektrik dengan kapasitas rendah. Misalnya saja untuk mendeteksi adanya objek berbahan plastik, kaca, atau bahkan bahan dielektrik yang berupa cairan sekalipun. Sensor kedekatan kapasitif menghasilkan medan elektrostatik. Dalam proses kerjanya, sensor tersebut juga memiliki substansial yang mirip dengan sensor induktif. Eleman aktif yang terdapat pada sensor kapasitif adalah terdiri dari dua buah elektroda logam. Yang mana elektroda ini dimasukkan dalam rangkaian resonansi dengan frekuensi tinggi. Jadi ketika ada objek yang mendekati permukaan sensor. Maka bidang elektrostatik dalam alat tersebut akan mendeteksi adanya objek.

Prinsip kerja sensor proximity capacitive adalah sebagai berikut :

• Objek hanya dapat dideteksi dengan jarak tertentu, yakni maksimal 2 cm.

• Metode pemasangan dilakukan dengan cara dibenamkan pada metal (flush) dan juga didekatkan pada objek-objek disekitarnya (non flush).

• Medan elektrostatik akan mendeteksi beberapa jenis objek, baik logam maupun non logam.

3. Ultrasonic Proximity Sensor (Sensor Jarak Ultrasonik)

Ultrasonic proximity sensor adalah sensor kedekatan ultrasonic yang memiliki sistem operasi yang menyerupai sonar atau radar, yaitu dengan menghasilkan gelombang yang berupa gema, lalu kemudian akan dipantulkan ketika ada objek yang mendekatinya. Jenis sensor ini sering digunakan untuk berbagai keperluan. Diantaranya digunakan untuk mengukur jarak benda, proses otomasi pabrik dan lain sebagainya. Untuk dapat menghitung kedekatan jarak objek, sensor ultrasonik terlebih dahulu harus menghitung penerimaan sinyal dan juga transmisi sinyal.

4. Photoelectrik Proximity Sensor (Sensor Jarak Fotolistrik)

Photoelectric proximity sensor atau sensor jarak fotolistrik merupakan jenis sensor yang menggunakan media elemen fotolistrik untuk dapat mendeteksi objek. Sensor dengan jenis fotolistrik memiliki beberapa keunggulan. Salah satu keunggulannya yakni dari segi jarak sensor yang mampu mendeteksi objek jauh sekalipun. Ketika menggunakan sensor fotolistrik, Anda bahkan dapat mendeteksi objek dengan jarak hingga belasan meter sekalipun. Sensor fotolistrik terdiri dari 3 jenis, yaitu 

• Direct Reflection

Pada Direct Reflection, emitor (pemancar) dan receiver (penerima) ditempatkan bersama dalam satu tempat. Dalam prosesnya, jenis sensor tersebut memanfaatkan cahaya yang dipantulkan secara langsung dari objek yang akan di deteksi.

• Refleksi dan Reflektor

Pada jenis sensor fotolistrik yang satu ini, emitor dan receiver juga ditempatkan bersama. Namun dalam prosesnya, Anda juga membutuhkan peran reflektor. Sensor fotolistrik sering disebut juga sebagai sensor proximity optik. Cara kerjanya yaitu apabila objek atau benda yang mendekati sensor maka akan tercipta cahaya yang memantul. Nah, pantulan cahaya ini merupakan sinyal yang akan diterima oleh receiver. Dari sinilah receiver menandai bahwa ada objek yang sudah tertangkap.

• Thru Beam

Thrue beam adalah keadaan ketika emitor dan receiver ditempatkan secara terpisah. Kemudian ketika kondisi objek mengganggu sinar pemancar dan penerima. Lalu kemudian objek akan terdeteksi oleh sensor.

 

Senin, 21 November 2022

Pengertian, Jenis dan Cara Kerja Kabel Jumper Arduino

- Tidak ada komentar

Kabel jumper merupakan kabel elektrik yang mempunyai pin konektor di setiap ujungnya dan memungkinkan untuk menghubungkan dua komponen yang melibatkan Arduino tanpa memerlukan solder. Intinya, kegunaan kabel jumper ini digunakan sebagai konduktor listrik untuk menyambungkan rangkaian listrik. 

 

Kabel jumper biasanya digunakan pada breadboard atau alat prototyping lainnya supaya lebih mudah untuk mengutak-atik rangkaian. Konektor yang terdapat pada  ujung kabel terdiri dari konektor jantan (male connector) dan konektor betina (female connector). Konektor female berfungsi untuk menusuk dan konektor male berfungsi untuk ditusuk.

 

Kabel Jumper Arduino

 

1. Kabel Jumper Male to Male

 

Kabel Jumper Male to Male

 

Kabel jumper jenis ini merupakan kabel yang sangat cocok untuk yang ingin membuat rangkaian elektronik di breadboard.

 

2. Kabel Jumper Male to Female

 

Kabel Jumper Male to Female

 

Kabel jenis ini mempunyai ujung konektor yang berbeda di tiap ujungnya, yaitu male dan female. Biasanya digunakan untuk menghubungkan komponen elektronika selain dari Arduino ke breadboard. 

 

3. Kabel Jumper Female to Female                     

      

 

Kabel jenis ini merupakan kabel yang sangat cocok untuk menghubungkan antar komponen yang mempunyai header male. Misalnya, sensor ultrasonik HC-SR04, sensor suhu DHT dan lain sebagainya. 

 

Ukuran Kabel Jumper Arduino

 

Ukuran Kabel Jumper Arduino

Spesifikasi Kabel Jumper

 

Kabel jumper yang baik yaitu kabel yang lumayan lentur dengan konektor yang agak keras dan sulit dilepaskan dari ujung kabel. Kabel jumper yang keras, kaku dan mempunyai konektor lunak akan lebih mudah rusak ketika digunakan. 

 

Apa Fungsi Warna pada Kabel Jumper?

 

Pada kabel jumper akan terlihat warna kabel yang berwarna-warni. Ada hitam, coklat, merah, orang, kuning, hijau, biru, ungu, abu-abu dan putih. Sebenarnya, warna tersebut tidak ada maksud dan tujuan khusus. Pada dasarnya, kabel jumper mempunyai fungsi yang sama. Setiap warnanya tidak mempunyai fungsi khsusus. 


Cara Kerja Kabel Jumper

 

Sederhananya, kabel jumper bekerja untuk menghantarkan arus listrik dari satu komponen ke komponen lainnya yang dihubungkan. Hal ini terjadi karena di ujung dan di dalam kabel terdapat konduktor listrik kecil yang memang fungsinya untuk menghantarkan listrik. 

 

Kelebihan Kabel Jumper

 

1. Mempunyai konektor di ujungnya yang sangat memudahkan dalam memasang maupun melepas kabel ke komponen

2. Harga yang terjangkau

3. Mempunyai warna yang bervariasi yang memudahkan dalam membuat rangkaian

 

Baca juga : Python dalam Dunia Data Science: Mengapa Ini Penting?


Kekurangan Kabel Jumper


Kabel jumper tidak mempunyai kekurangan yang berarti karena dengan adanya kabel ini sudah sangat memudahkan kita dalam membuat rangkaian proyek.