Blog Archive

Arduino Indonesia. Gambar tema oleh Storman. Diberdayakan oleh Blogger.

Supported by Electronics 3 in 1

1. Jasa pencetakan PCB single layer dengan harga paling murah.

(Metode Pembuatan dengan Transfer Toner)
>PCB design sendiri (siap cetak) : Rp.150,-/Cm2
>PCB design dari kami : Rp.250,-/Cm2

(Metode Sablon Full Masking dan Silk Screen minimal pemesanan 100 Pcs)
>PCB design sendiri (siap cetak) : Rp.200,-/Cm2
>PCB design dari kami : Rp.250,-/Cm2

2. Jasa perancangan, perakitan, dan pembuatan trainer pembelajaran elektronika untuk SMK dan Mahasiswa.

3. Jasa perancangan, perakitan, dan pembuatan berbagai macam kontroller, sensor, aktuator, dan tranduser.
>Design Rangkaian / Sistem Elektronika
>Design Rangkaian / Sistem Instrumentasi
>Design Rangkaian / Sistem Kendali
>Kerjasama Riset (data atau peralatan)
>Kerjasama Produksi Produk-Produk KIT Elektronika
>Produksi Instrumentasi Elektronika

4. Jasa Pembuatan Proyek, Tugas Akhir, Tugas Laboratorium, PKM, Karya Ilmiah, SKRIPSI, dll

Like My Facebook

Popular Posts

Selasa, 29 Juli 2025

Mengenal Pinout Raspberry Pi Pico dan Fungsinya untuk Pemula

Raspberry Pi Pico adalah papan mikrokontroler yang dikembangkan oleh Raspberry Pi Foundation. Berbeda dengan Raspberry Pi biasa yang berfungsi sebagai komputer mini, Pico dirancang khusus untuk proyek-proyek elektronik dan pemrograman embedded. Salah satu hal penting yang harus dipahami oleh pemula adalah pinout Raspberry Pi Pico, yaitu konfigurasi pin dan fungsinya.  

Memahami pinout sangat penting karena setiap pin memiliki kegunaan berbeda, seperti GPIO, PWM, ADC, komunikasi I2C, SPI, dan UART. Pada artikel ini akan membahas secara detail semua pin Raspberry Pi Pico beserta fungsinya untuk membantu pemula memulai proyek mereka. Beli sekarang Raspberry Pi Pico Starter Kit untuk langsung mempraktikkan materi ini!

 

Spesifikasi Raspberry Pi Pico

 

1. Mikrokontroler – RP2040

    - Prosesor: Dual-core ARM Cortex-M0+

    - Kecepatan Clock: Hingga 133 MHz

    - Artinya, Pico memiliki dua inti prosesor yang dapat bekerja secara bersamaan untuk tugas berbeda - berguna untuk multitasking ringan seperti membaca sensor sambil mengontrol motor.

2. Memori

    - SRAM (RAM): 264 KB

    - Flash Memory: 2 MB (tempat menyimpan program kamu)

    - Cukup besar untuk aplikasi mikro seperti logging data, kontrol otomatisasi, atau prototipe IoT.

3. GPIO (General Purpose Input Output)

    - 26 pin GPIO yang bisa digunakan untuk input (membaca tombol/sensor) atau output (menghidupkan LED/motor).

    - Setiap pin bersifat multifungsi dan dapat diatur sesuai kebutuhan.

4. Antarmuka Komunikasi

    - UART (2x): Untuk komunikasi serial (misalnya, ke modul GPS atau Bluetooth).

    - I2C (2x): Untuk sensor digital seperti OLED, BME280, dsb.

    - SPI (2x): Untuk perangkat berkecepatan tinggi seperti kartu SD atau layar TFT.

    - PWM (16x): Untuk mengontrol kecerahan LED atau kecepatan motor.

    - ADC (8x, 12-bit): Untuk membaca input analog, seperti potensiometer atau sensor cahaya analog.

5. Input Daya

    - Bisa dioperasikan dengan tegangan 1.8V hingga 5.5V DC

    - Membuatnya fleksibel, bisa pakai USB, baterai lithium 3.7V, atau bahkan sel surya.

    - Menggunakan pin VSYS untuk suplai eksternal saat tidak memakai USB.

Dengan spesifikasi di atas, Raspberry Pi Pico cocok untuk berbagai proyek seperti:

    - Kontrol motor

    - Sensor monitoring (suhu, kelembaban, cahaya)

    - Perangkat input kustom (keyboard macro, gamepad)

    - Proyek IoT hemat daya

    - Robotika pemula hingga menengah

 

Diagram Pinout Raspberry Pi Pico  

 

Pinout Raspberry Pi Pico terdiri dari 40 pin yang terbagi dalam dua baris (20 pin per baris). Berikut ini gambaran umumnya:  


Pinout Raspberry Pi Pico


Fungsi Setiap Pin Raspberry Pi Pico 

 

1. Pin Daya (Power Pins)

Pin daya menyediakan tegangan untuk komponen eksternal. Beberapa pin penting:  

    - VSYS (Pin 39): Tegangan input sistem (1.8V–5.5V).  

    - 3V3 (Pin 36): Output 3.3V (max 300mA).  

    - GND (Pin 3, 8, 13, 18, 23, 28, 33, 38)**: Ground (0V).  

2. Pin GPIO (General Purpose Input/Output)

GPIO adalah pin serbaguna yang dapat dikonfigurasi sebagai input atau output. Pico memiliki 26 pin GPIO (GP0–GP28, beberapa tidak tersedia).  

Contoh penggunaan:  

    - GP0 & GP1 (Pin 1 & 2): Bisa digunakan untuk UART (TX & RX).  

    - GP2–GP28: Dapat dipakai untuk sensor, LED, atau komunikasi digital.  

3. Pin ADC (Analog-to-Digital Converter)

Pico memiliki 3 pin ADC (GP26, GP27, GP28) dengan resolusi 12-bit (0–4095).  

    - GP26 (Pin 31): ADC0  

    - GP27 (Pin 32): ADC1  

    - GP28 (Pin 34): ADC2  

Contoh penggunaan: Membaca nilai potensiometer atau sensor analog seperti LM35.  

4. Pin PWM (Pulse Width Modulation)

Semua pin GPIO mendukung PWM, berguna untuk mengontrol:  

    - Kecerahan LED  

    - Kecepatan motor DC  

    - Servo motor  

5. Pin Komunikasi (I2C, SPI, UART)

Pico mendukung beberapa protokol komunikasi:  

a. I2C (Inter-Integrated Circuit)

    - I2C0: GP4 (SDA), GP5 (SCL)  

    - I2C1: GP2 (SDA), GP3 (SCL)  

Contoh penggunaan: Menghubungkan sensor seperti BME280 atau OLED display.  

b. SPI (Serial Peripheral Interface)  

    - SPI0: GP16 (SCK), GP17 (TX), GP18 (RX), GP19 (CS)  

    - SPI1: GP10 (SCK), GP11 (TX), GP12 (RX), GP13 (CS)  

Contoh penggunaan: Koneksi dengan modul SD card atau layar TFT.  

c. UART (Universal Asynchronous Receiver-Transmitter)

    - UART0: GP0 (TX), GP1 (RX)  

    - UART1: GP4 (TX), GP5 (RX)  

Contoh penggunaan: Komunikasi dengan Arduino atau modul Bluetooth.  

6. Pin Khusus Lainnya

    - RUN (Pin 30): Reset pin (active low).  

    - DEBUG (Pin 1 & 2): Untuk debugging dengan SWD.  

 

Beli sekarang Raspberry Pi Pico Trainer Kit untuk eksplorasi lanjutan dan latihan langsung menggunakan breadboard dan sensor! 

 

Cara Menggunakan Pin Raspberry Pi Pico

 

Untuk memprogram Pico, kita bisa menggunakan MicroPython atau C/C++. Berikut ini contoh sederhana menggunakan MicroPython:  

Contoh 1: Menyalakan LED

 

from machine import Pin

import time

led = Pin(25, Pin.OUT)  # GP25 adalah LED onboard


while True:

    led.on()

    time.sleep(1)

    led.off()

    time.sleep(1)

 

Contoh 2: Membaca Sensor Analog

 

from machine import Pin, ADC

import time


sensor = ADC(Pin(26))  # GP26 sebagai ADC0


while True:

    nilai = sensor.read_u16()

    print("Nilai ADC:", nilai)

    time.sleep(0.5)

 

Tips untuk Pemula 

 

1. Gunakan Resistor Pull-Up/Pull-Down

    - Saat kamu menggunakan input digital (misalnya tombol), pin bisa dalam keadaan tidak stabil jika tidak dihubungkan ke VCC atau GND.

    - Pull-up: Menghubungkan pin ke VCC melalui resistor agar default bernilai HIGH.

    - Pull-down: Menghubungkan pin ke GND melalui resistor agar default bernilai LOW.

    - Fungsinya untuk menghindari input “mengambang” yang menyebabkan nilai tidak pasti dan program error.

2. Hindari Short Circuit

    - Short circuit (hubungan pendek) terjadi jika GND dan VCC terhubung langsung tanpa beban.

    - Hal ini bisa merusak komponen, bahkan membakar papan sirkuit.

    - Tipsnya: Cek ulang sambungan kabel, jangan sambung daya saat kabel jumper belum terpasang rapi.

3. Gunakan Multimeter

    - Multimeter sangat penting untuk:

        - Memeriksa tegangan pin GPIO saat menyuplai daya ke sensor/motor.

        - Mengecek koneksi continuity (terhubung atau tidak).

    - Dengan alat ini, kamu bisa lebih percaya diri dalam mengecek rangkaian tanpa merusaknya.

4. Pelajari Datasheet RP2040

    - Datasheet adalah dokumen resmi yang berisi:

        - Fitur lengkap mikrokontroler (register, mode pin, konfigurasi memori, dsb).

        - Informasi penting untuk pemrograman tingkat lanjut dan optimasi.

    - Tidak wajib untuk pemula, tapi sangat disarankan jika ingin memahami cara kerja internal RP2040 secara teknis.


Proyek Sederhana dengan Raspberry Pi Pico

 

1. LED Blink dengan PWM

    - Proyek pertama yang paling umum.

    - Bukan hanya sekadar menyalakan/mematikan LED, tapi juga mengatur kecerahan dengan PWM (Pulse Width Modulation).

    - Cocok untuk memahami konsep output digital dan analog semu.

2. Termometer Digital

    - Gunakan sensor suhu digital seperti DS18B20 (dengan protokol 1-Wire).

    - Hasil pengukuran suhu bisa ditampilkan di terminal atau layar OLED.

    - Cocok untuk belajar komunikasi data dan pembacaan sensor.

3. Kontrol Motor Servo

    - Motor servo bisa diarahkan ke sudut tertentu menggunakan sinyal PWM.

    - Proyek ini mengenalkan konsep kontrol motor dan bisa dikembangkan jadi robot lengan atau mobil pintar.

4. Weather Station Mini

    - Gunakan sensor seperti BME280 untuk mengukur suhu, kelembaban, dan tekanan udara.

    - Tambahkan layar OLED untuk menampilkan data secara real-time.

    - Proyek ini memadukan banyak elemen: sensor, komunikasi I2C, display, dan coding.

 

Beli sekarang E-book Panduan Raspberry Pi Pico agar belajar jadi lebih terarah dan sistematis, lengkap dengan contoh kode siap pakai! 

 

Baca juga : Belajar MicroPython di Raspberry Pi Pico: Dasar-Dasar yang Wajib Dikuasai

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Siap Untuk Membuat Proyek Impianmu Menjadi Kenyataan?

Klik di sini untuk chat langsung via WhatsApp dan dapatkan dukungan langsung dari tim ahli kami! 

 

0 on: "Mengenal Pinout Raspberry Pi Pico dan Fungsinya untuk Pemula"