Blog Archive

Arduino Indonesia. Gambar tema oleh Storman. Diberdayakan oleh Blogger.

Supported by Electronics 3 in 1

1. Jasa pencetakan PCB single layer dengan harga paling murah.

(Metode Pembuatan dengan Transfer Toner)
>PCB design sendiri (siap cetak) : Rp.150,-/Cm2
>PCB design dari kami : Rp.250,-/Cm2

(Metode Sablon Full Masking dan Silk Screen minimal pemesanan 100 Pcs)
>PCB design sendiri (siap cetak) : Rp.200,-/Cm2
>PCB design dari kami : Rp.250,-/Cm2

2. Jasa perancangan, perakitan, dan pembuatan trainer pembelajaran elektronika untuk SMK dan Mahasiswa.

3. Jasa perancangan, perakitan, dan pembuatan berbagai macam kontroller, sensor, aktuator, dan tranduser.
>Design Rangkaian / Sistem Elektronika
>Design Rangkaian / Sistem Instrumentasi
>Design Rangkaian / Sistem Kendali
>Kerjasama Riset (data atau peralatan)
>Kerjasama Produksi Produk-Produk KIT Elektronika
>Produksi Instrumentasi Elektronika

4. Jasa Pembuatan Proyek, Tugas Akhir, Tugas Laboratorium, PKM, Karya Ilmiah, SKRIPSI, dll

Like My Facebook

Popular Posts

Jumat, 01 Agustus 2025

Mengenal Fungsi dan Penggunaan PIO (Programmable I/O) di Raspberry Pi Pico

- Tidak ada komentar

Raspberry Pi Pico adalah papan mikrokontroler yang dikembangkan oleh Raspberry Pi Foundation, menggunakan chip RP2040. Salah satu fitur paling menarik dari RP2040 adalah Programmable I/O (PIO), sebuah blok perangkat keras yang memungkinkan pengguna membuat antarmuka input/output yang sangat fleksibel dan efisien. PIO memungkinkan pengembang untuk merancang protokol komunikasi khusus, mengontrol perangkat eksternal dengan presisi tinggi, dan bahkan mengimplementasikan antarmuka yang tidak didukung secara native oleh RP2040. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang fungsi, dan penggunaan PIO di Raspberry Pi Pico. Pelajari juga Trainer Kit Raspberry Pi Pico Lengkap untuk latihan praktis menggunakan PIO.

Mengenal Fungsi Internal Temperature Sensor di Raspberry Pi Pico

- Tidak ada komentar

Raspberry Pi Pico adalah mikrokontroler yang dikembangkan oleh Raspberry Pi Foundation dengan menggunakan chip RP2040. Salah satu fitur menarik yang dimiliki oleh Pico adalah Internal Temperature Sensor, yang memungkinkan pengguna untuk mengukur suhu sekitar tanpa perlu komponen eksternal. Fitur ini sangat berguna dalam berbagai proyek IoT, pemantauan lingkungan, atau sistem kontrol berbasis suhu. Pada artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang fungsi Internal Temperature Sensor di Raspberry Pi Pico, cara kerjanya, cara mengaksesnya melalui pemrograman MicroPython, serta aplikasi praktis dalam proyek elektronik. Mau langsung coba proyek suhu dengan Raspberry Pi Pico? Dapatkan perlengkapan lengkapnya di sini.

Kamis, 31 Juli 2025

Dasar-dasar Komunikasi Serial UART di Raspberry Pi Pico untuk Pemula

- Tidak ada komentar

Raspberry Pi Pico adalah mikrokontroler yang kuat dan terjangkau yang didukung oleh chip RP2040. Salah satu fitur penting yang dimilikinya adalah kemampuan untuk berkomunikasi menggunakan UART (Universal Asynchronous Receiver/Transmitter), sebuah protokol serial yang banyak digunakan dalam embedded systems. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang komunikasi serial UART di Raspberry Pi Pico, mulai dari pengenalan dasar, konfigurasi pin, pemrograman menggunakan MicroPython, hingga contoh proyek sederhana. Dengan memahami UART, Anda dapat menghubungkan Pico dengan perangkat lain seperti sensor, modul GPS, atau komputer. Belum punya perangkatnya? Mulailah belajar dengan perlengkapan yang tepat Beli Raspberry Pi Pico Starter Kit.

Apa Itu GPIO? Penjelasan Lengkap untuk Penggunaan GPIO di Raspberry Pi Pico

- Tidak ada komentar

GPIO (General Purpose Input/Output) adalah salah satu fitur penting dalam pengembangan proyek elektronik dan pemrograman mikrokontroler. Pada Raspberry Pi Pico, fungsi GPIO memungkinkan pengguna untuk melakukan interaksi langsung dengan lingkungan sekitar, seperti membaca data dari sensor, mengoperasikan motor maupun menyalakan LED. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang GPIO di Raspberry Pi Pico, mulai dari pengertian dasar, cara kerja, metode konfigurasi hingga penerapannya dalam berbagai proyek praktis. Ingin langsung praktek? Dapatkan Starter Kit Raspberry Pi Pico lengkap dengan komponen pendukung melalui Beli Raspberry Pi Pico Starter Kit.

Rabu, 30 Juli 2025

Belajar Dasar Interrupt di Raspberry Pi Pico: Pengertian dan Contoh Penggunaan

- Tidak ada komentar

Raspberry Pi Pico adalah microcontroller board yang didukung oleh chip RP2040, menawarkan fleksibilitas tinggi untuk proyek IoT, robotika, dan embedded system. Beli sekarang Raspberry Pi Pico dan mulai proyek impianmu dengan perangkat yang cepat dan efisien di sini. Salah satu fitur penting yang sering digunakan dalam pemrograman microcontroller adalah interrupt. Interrupt memungkinkan microcontroller untuk merespons suatu peristiwa secara cepat tanpa harus terus-menerus memeriksa status input (polling). Pada artikel ini, kita akan mempelajari dasar-dasar interrupt di Raspberry Pi Pico, mulai dari pengertian, cara kerja, hingga contoh implementasi menggunakan MicroPython dan C/C++.  

Perbedaan Raspberry Pi Pico dan Raspberry Pi Pico W: Edukasi Dasar untuk Pemula

- Tidak ada komentar

Raspberry Pi Pico dan Raspberry Pi Pico W adalah dua papan mikrokontroler yang dikembangkan oleh Raspberry Pi Foundation. Meskipun memiliki kesamaan dalam arsitektur dasar, keduanya memiliki fitur berbeda yang memengaruhi penggunaannya dalam proyek elektronik dan IoT. Artikel ini akan membahas secara rinci perbedaan antara Raspberry Pi Pico dan Pico W, termasuk spesifikasi teknis, kemampuan konektivitas, penggunaan, serta kelebihan dan kekurangan masing-masing. Bagi pemula yang ingin memulai eksplorasi di dunia mikrokontroler, memahami perbedaan kedua board ini sangat penting untuk memilih yang sesuai dengan kebutuhan proyek. Beli sekarang: Starter Kit Raspberry Pi Pico lengkap untuk belajar dari nol!

Selasa, 29 Juli 2025

Belajar MicroPython di Raspberry Pi Pico: Dasar-Dasar yang Wajib Dikuasai

- Tidak ada komentar

Raspberry Pi Pico adalah papan mikrokontroler hemat daya dan bertenaga yang dirancang oleh Raspberry Pi Foundation untuk aplikasi sistem tertanam dan proyek elektronik modern. Dengan dukungan MicroPython dan harga terjangkau, Pico menjadi pilihan populer untuk proyek IoT, robotika, dan lainnya. Pada artikel ini, kita akan membahas dasar-dasar MicroPython di Raspberry Pi Pico yang wajib dikuasai, mulai dari pengenalan, instalasi hingga pemrograman dasar GPIO, PWM, ADC, I2C, dan UART. Baru mulai belajar Raspberry Pi Pico? Beli sekarang Starter Kit Raspberry Pi Pico agar langsung bisa praktik tanpa ribet cari komponen satu per satu.

Mengenal Pinout Raspberry Pi Pico dan Fungsinya untuk Pemula

- Tidak ada komentar

Raspberry Pi Pico adalah papan mikrokontroler yang dikembangkan oleh Raspberry Pi Foundation. Berbeda dengan Raspberry Pi biasa yang berfungsi sebagai komputer mini, Pico dirancang khusus untuk proyek-proyek elektronik dan pemrograman embedded. Salah satu hal penting yang harus dipahami oleh pemula adalah pinout Raspberry Pi Pico, yaitu konfigurasi pin dan fungsinya.  

Memahami pinout sangat penting karena setiap pin memiliki kegunaan berbeda, seperti GPIO, PWM, ADC, komunikasi I2C, SPI, dan UART. Pada artikel ini akan membahas secara detail semua pin Raspberry Pi Pico beserta fungsinya untuk membantu pemula memulai proyek mereka. Beli sekarang Raspberry Pi Pico Starter Kit untuk langsung mempraktikkan materi ini!

Senin, 28 Juli 2025

Mengenal Arsitektur dan Spesifikasi Teknis Raspberry Pi Pico

- Tidak ada komentar

Raspberry Pi Pico adalah papan mikrokontroler yang menggunakan chip RP2040 dan dirancang oleh Raspberry Pi Foundation. Dirilis pada Januari 2021, Pico menjadi solusi hemat daya dengan performa tinggi untuk proyek elektronik, IoT, robotika, dan embedded system. Berbeda dari Raspberry Pi 4 yang termasuk dalam kategori single-board computer (SBC) dan menjalankan sistem operasi, Raspberry Pi Pico tidak memakai OS. Sebagai gantinya, perangkat ini diprogram langsung menggunakan bahasa pemrograman seperti MicroPython atau C/C++. Belum punya perangkatnya? Cek Starter Kit Raspberry Pi Pico di sini - lengkap untuk pemula, langsung bisa praktik!

Apa Itu Raspberry Pi Pico? Pengertian, Fungsi, dan Keunggulannya

- Tidak ada komentar

Raspberry Pi Pico adalah papan mikrokontroler pertama yang dirancang dan dirilis oleh Raspberry Pi Foundation. Berbeda dengan komputer papan tunggal (single-board computer) seperti Raspberry Pi 3 atau 4, Pico dirancang untuk proyek-proyek yang membutuhkan kontrol langsung terhadap perangkat elektronik. Pico menggunakan chip RP2040, yang termasuk mikrokontroler buatan Raspberry Pi sendiri. Dengan harga yang terjangkau dan performa yang handal, Raspberry Pi Pico banyak diminati oleh para penggiat elektronik, pembuat (maker) hingga profesional yang mencari solusi sistem embedded yang efisien. Baru mulai belajar? Kamu bisa mulai dari Starter Kit Raspberry Pi Pico untuk langsung praktik tanpa bingung pilih komponen!

Rabu, 16 Juli 2025

Trainer STM32: Solusi Praktis untuk Pembelajaran Embedded System Programming

- Tidak ada komentar

Dalam era industri 4.0 dan perkembangan pesat teknologi embedded system, kebutuhan akan perangkat edukasi yang mumpuni dan relevan dengan kebutuhan industri semakin meningkat. Salah satu solusi terbaik yang kini hadir untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah Trainer STM32F103C8T6 Kit Untuk LKS Electronics. Trainer ini dirancang secara khusus sebagai media pembelajaran dan pelatihan yang lengkap, praktis, dan sesuai standar Lomba Kompetensi Siswa (LKS) bidang Electronics.

 

Trainer STM32: Solusi Praktis untuk Pembelajaran Embedded System Programming

Apa Itu Trainer STM32?

Trainer STM32 adalah perangkat edukatif berbasis STM32F103C8T6 Microcontroller yang dikembangkan oleh PT Teknolab Caraka Internasional, terinspirasi langsung dari kebutuhan lomba LKS DIKMEN bidang elektronika. Dengan desain kokoh dalam bentuk koper aluminium dan kelengkapan komponen input-output yang variatif, trainer ini menjadi solusi ideal untuk pengajaran STM32 Education – Sumber Daya, Tutorial, Kursus Pelatihan.

Tidak hanya cocok digunakan di sekolah vokasi atau SMK, trainer ini juga sangat bermanfaat untuk mahasiswa teknik elektro, dosen, praktisi industri, maupun peserta pelatihan yang ingin menguasai pemrograman embedded system berbasis STM32.

Trainer STM32: Solusi Praktis untuk Pembelajaran Embedded System Programming

Fitur Unggulan Trainer STM32F103C8T6

Trainer STM32 ini dilengkapi berbagai komponen yang sering dijumpai dalam aplikasi dunia industri dan proyek embedded system profesional. Adapun fitur lengkapnya mencakup:

  • Microcontroller Board STM32F103C8T6 (Blue Pill)

  • Sensor Ultrasonik HR-SR04

  • Sensor Gas MQ-2

  • Sensor Suhu dan Kelembaban DHT11

  • RTC DS3231 Module

  • LCD Display 20x4

  • 7 Segment Display 4 Digit

  • LED Output

  • Buzzer

  • Stepper Motor

  • Servo Motor

  • Relay Module (2 channel)

  • Push Button 5 Unit

  • Potensiometer

  • ST-LINK V2 Interface

  • Safety Lock dan Power Input

  • Manual Book sebagai panduan lengkap pembelajaran

Semua fitur ini dikemas dalam koper eksklusif dengan penataan layout yang rapi, memudahkan pengguna untuk praktik langsung.

 

Trainer STM32: Solusi Praktis untuk Pembelajaran Embedded System Programming

 

Manfaat Penggunaan Trainer STM32 untuk Pendidikan

Dengan menggunakan STM32 Trainer Kit, peserta didik tidak hanya belajar teori, tetapi juga mampu langsung menerapkannya dalam bentuk praktik nyata. Adapun manfaat penggunaan trainer ini dalam pendidikan antara lain:

  1. Meningkatkan Keterampilan Embedded System Programming
    Pelajar akan lebih siap menghadapi dunia industri karena familiar dengan pemrograman mikrokontroler berbasis ARM Cortex-M3.

  2. Mendukung Kompetisi Siswa Nasional (LKS)
    Trainer ini secara khusus dirancang sebagai Trainer STM32 untuk Lomba Kompetensi Siswa Bidang Lomba Electronics, sehingga menjadi alat bantu latihan yang tepat untuk mempersiapkan peserta LKS tingkat kabupaten, provinsi, hingga nasional.

  3. Mendukung Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning)
    Trainer STM32 dapat digunakan untuk membuat berbagai proyek seperti pengendalian motor, pembacaan sensor, tampilan data ke LCD, komunikasi serial, dan masih banyak lagi.

  4. Cocok untuk Workshop dan Kursus STM32 Education
    Banyak lembaga pelatihan dan kursus teknik kini mulai mengadopsi STM32 sebagai materi utama, dan trainer ini menjadi perangkat yang sangat direkomendasikan.

Trainer STM32: Solusi Praktis untuk Pembelajaran Embedded System Programming

Perbedaan Trainer STM32F103C8T6 Kit dengan Trainer Lain

Tidak semua trainer kit dibuat sama. Beberapa alasan mengapa Trainer STM32F103C8T6 Kit Untuk LKS Electronics Lengkap ini patut dipertimbangkan adalah:

  • Lengkap dalam satu koper – Tidak perlu membeli komponen tambahan, semua sudah tersedia.

  • Terinspirasi LKS Electronics – Menyesuaikan dengan kebutuhan soal dan skill dalam lomba.

  • Modular dan fleksibel – Mudah dipahami dan digunakan oleh pemula maupun tingkat lanjut.

  • Didukung manual book dan tutorial – Membantu guru/dosen dalam proses pembelajaran.

  • Bisa langsung digunakan di kelas maupun kompetisi – Hemat waktu dan biaya persiapan.

Trainer STM32: Solusi Praktis untuk Pembelajaran Embedded System Programming

Siapa yang Cocok Menggunakan Trainer STM32 Ini?

Trainer ini sangat ideal digunakan oleh:

  • Guru dan Siswa SMK Jurusan Teknik Elektronika Industri

  • Peserta Lomba Kompetensi Siswa (LKS) bidang Electronics

  • Mahasiswa Teknik Elektro, Mekatronika, dan Robotika

  • Lembaga Kursus dan Pelatihan Elektronika

  • Industri untuk pelatihan internal divisi automation/embedded

  • Komunitas maker, edukator, dan pegiat teknologi IoT

     

Testimoni dan Penggunaan Nyata

Trainer ini sudah digunakan di berbagai sekolah unggulan dan workshop pelatihan nasional. Banyak guru dan peserta LKS menyampaikan kepuasan atas kepraktisan, ketahanan, dan fungsionalitas dari trainer ini. Dalam dokumentasi lapangan, trainer ini digunakan untuk mengembangkan berbagai prototipe seperti alat ukur otomatis, sistem monitoring, hingga proyek IoT sederhana.

 

Cara Pemesanan Trainer STM32F103C8T6 Kit

Anda bisa mendapatkan Trainer STM32F103C8T6 Kit Untuk LKS Electronics Lengkap secara resmi melalui:

🌐 Website Resmi: www.teknolabstore.biz.id
📞 WhatsApp Order: +62 813-3354-5386
📦 Pengiriman seluruh Indonesia
🔧 Garansi teknis & panduan penggunaan

 

Trainer STM32 bukan sekadar alat praktik, tapi adalah jembatan menuju kesiapan industri dan kompetensi tingkat tinggi dalam bidang elektronika dan embedded system. Dengan kelengkapan dan kualitas yang ditawarkan, trainer ini sangat layak menjadi bagian dari kurikulum pembelajaran, persiapan lomba, maupun pengembangan skill mandiri.

 

Dapatkan segera Trainer STM32F103C8T6 Kit Untuk LKS Electronics Lengkap dan mulai langkah Anda menjadi ahli embedded system masa depan.

 


 


 

Kamis, 26 Juni 2025

Sensor Getaran (Vibration Sensor): Cara Kerja dan Aplikasi dalam Predictive Maintenance

- Tidak ada komentar

Dalam industri modern, memantau kondisi mesin dan peralatan menjadi kunci utama untuk menjaga kelancaran operasional serta mencegah kerusakan mendadak. Salah satu elemen penting dalam sistem monitoring ini adalah sensor getaran. Sensor ini berfungsi mendeteksi perubahan pola getaran pada mesin, yang dapat menjadi tanda awal terjadinya gangguan mekanis seperti ketidakseimbangan, ketidakselarasan, kerusakan pada bantalan, atau masalah pada gearbox. Seiring berkembangnya konsep Predictive Maintenance (PdM), penggunaan sensor getaran semakin meluas karena kemampuannya menyajikan data secara real-time guna mengantisipasi kerusakan sebelum benar-benar terjadi.

Selasa, 24 Juni 2025

Sensor LIDAR vs Ultrasonik: Mana yang Lebih Akurat untuk Mobil Otonom?

- Tidak ada komentar

Kemajuan teknologi kendaraan otonom (self-driving car) terus berkembang pesat, ditandai dengan penggunaan beragam sensor untuk mengenali kondisi di sekitarnya. Dua sensor yang sering menjadi sorotan adalah LIDAR (Light Detection and Ranging) dan sensor ultrasonik. Masing-masing memiliki keunggulan dan keterbatasan terkait akurasi, respons waktu, serta kemampuan beradaptasi terhadap berbagai situasi di jalan. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah: mana yang lebih akurat untuk mobil otonom? Untuk menemukan jawabannya, diperlukan analisis mendalam terhadap prinsip kerja, kelebihan, kekurangan, serta penerapan nyata kedua jenis sensor ini dalam dunia otomotif.

Rabu, 18 Juni 2025

Memahami Hall Effect Sensor: Prinsip Kerja, Jenis, dan Aplikasi dalam Industri

- Tidak ada komentar

Hall effect sensor adalah komponen transduser yang menghasilkan tegangan keluaran (output) sebagai respons terhadap perubahan medan magnet di sekitarnya. Sensor ini bekerja dengan menggunakan efek Hall, yaitu fenomena fisika yang ditemukan oleh Edwin Hall sejak tahun 1879 untuk mendeteksi medan magnet. Efek hall terjadi ketika arus listrik mengalir melalui konduktor atau semikonduktor yang ditempatkan dalam medan magnet tegak lurus. Interaksi antara medan magnet dan muatan listrik menghasilkan tegangan listrik (tegangan hall) yang dapat diukur dan digunakan untuk mendeteksi keberadaan. Sensor efek hall banyak digunakan dalam berbagai industri, mulai dari otomotif hingga peralatan medis, karena keandalannya, presisi tinggi, dan kemampuan bekerja dalam kondisi ekstrem.

Jumat, 13 Juni 2025

Thermocouple vs Thermistor: Mana yang Lebih Akurat untuk Sensor Suhu?

- Tidak ada komentar

Pemilihan sensor suhu yang tepat dalam dunia elektronik dan instrumentasi sangat penting untuk memastikan pengukuran yang akurat dan andal. Ada dua jenis sensor suhu yang biasa digunakan, yaitu thermocouple dan thermistorKeduanya bekerja dengan prinsip yang berbeda dan menawarkan kelebihan serta kekurangan masing-masing. Lalu, mana yang lebih akurat, thermocouple atau thermistor? Untuk menjawab pertanyaan ini, Anda perlu memahami secara mendalam bagaimana kedua sensor ini bekerja, di mana sering digunakan serta faktor-faktor yang memengaruhi akurasinya.

Rabu, 04 Juni 2025

Sensor Tekanan Udara BMP180 vs BME280: Mana yang Lebih Akurat?

- Tidak ada komentar

Sensor tekanan udara dalam dunia elektronik dan IoT (Internet of Things) berperan penting untuk berbagai aplikasi, mulai dari stasiun cuaca portabel, drone hingga sistem ketinggian dalam perangkat mobile. Ada dua jenis sensor yang sering digunakan, yaitu BMP180 dan BME280. Kedua jenis sensor tekanan udara tersebut diproduksi oleh Bosch Sensortec. Namun, banyak pengguna yang bingung memilih antara BMP180 atau BME280, terutama dalam hal akurasi, fitur, dan kompatibilitas.

Selasa, 03 Juni 2025

Perbedaan Aktuator Rotasi dan Linear: Mana yang Tepat untuk Proyek Anda?

- Tidak ada komentar

Aktuator dalam dunia otomasi industri, robotika, dan sistem mekatronika berperan penting sebagai komponen yang mengubah energi (biasanya listrik, pneumatik, atau hidrolik) menjadi gerakan mekanis. Ada dua jenis aktuator yang umum digunakan, yaitu aktuator rotasi dan aktuator linear. Pemilihan antara keduanya sangat bergantung pada kebutuhan proyek, presisi gerakan, efisiensi energi, dan biaya.  

Kesalahan Umum saat Menggunakan Sensor pada Proyek Arduino

- Tidak ada komentar

Arduino adalah platform elektronik open-source yang banyak dimanfaatkan dalam pembuatan berbagai proyek, mulai dari sistem IoT, robotika, serta aplikasi otomasi. Salah satu komponen penting dalam proyek Arduino adalah sensor. Sensor berfungsi untuk mengidentifikasi perubahan kondisi lingkungan, seperti pergerakan, intensitas cahaya, suhu, dan tingkat kelembabanPengguna Arduino, baik pemula maupun ahli, sering melakukan kesalahan saat menggunakan sensor dalam proyek Arduino. Kesalahan ini dapat menyebabkan pembacaan data tidak akurat, kerusakan komponen, atau bahkan kegagalan proyek secara keseluruhan.

Kamis, 29 Mei 2025

Aktuator Pneumatik vs Aktuator Elektrik: Mana yang Cocok untuk Otomasi?

- Tidak ada komentar

Aktuator berperan penting dalam menggerakkan berbagai macam sistem mekanis. Ada dua jenis aktuator yang paling umum digunakan, yaitu aktuator pneumatik dan aktuator elektrik. Kedua jenis aktuator ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, tergantung pada aplikasi yang dibutuhkan. Pemilihan antara aktuator pneumatik dan elektrik tidak hanya bergantung pada biaya, tetapi juga pada faktor seperti kecepatan, presisi, daya tahan dan lingkungan kerja. 

Senin, 19 Mei 2025

Cara Kerja Saklar Sentuh (Touch Switch) Berbasis Sensor Kapasitif

- Tidak ada komentar

Saklar sentuh (touch switch) berbasis sensor kapasitif adalah salah satu teknologi modern yang menggantikan saklar mekanis konvensional. Perangkat ini dapat mengaktifkan atau menonaktifkan sirkuit listrik hanya dengan menyentuh permukaannya. Teknologi ini banyak digunakan dalam perangkat elektronik rumah tangga, smartphone, lampu LED, dan berbagai perangkat otomatisasi.  

Minggu, 18 Mei 2025

Apa Itu Modul Sensor Gas MQ-7? Cara Kerja dan Kegunaannya

- Tidak ada komentar

Pada era teknologi yang semakin canggih, penggunaan sensor gas menjadi sangat penting dalam berbagai aplikasi, mulai dari industri hingga keperluan rumah tangga. Salah satu sensor gas yang sering digunakan adalah Modul Sensor Gas MQ-7. Modul Sensor Gas MQ-7 adalah sebuah sensor berbasis semikonduktor yang dirancang khusus untuk mendeteksi keberadaan gas karbon monoksida (CO) di udara. Sensor ini termasuk dalam seri MQ yang diproduksi oleh Hanwei Electronics, sebuah perusahaan terkenal dalam pembuatan sensor gas berkualitas. MQ-7 bekerja dengan mengubah konsentrasi gas menjadi sinyal listrik yang dapat diukur. Sensor ini banyak digunakan dalam sistem deteksi kebocoran gas, alat monitoring udara, dan perangkat keamanan industri karena sensitivitasnya yang tinggi terhadap CO.  

Jumat, 16 Mei 2025

Apa Itu Modul Sensor Warna TCS3200? Fungsi dan Cara Kerja

- Tidak ada komentar

Sensor warna berperan penting untuk berbagai aplikasi, mulai dari industri manufaktur hingga proyek-proyek IoT. Salah satu sensor warna yang populer digunakan adalah TCS3200. Sensor ini memiliki akurasi dan kemampuan dalam mendeteksi berbagai warna dengan cepat. Modul TCS3200 adalah sebuah sensor warna berbasis IC (Integrated Circuit) yang mampu mendeteksi warna dari suatu objek dengan mengukur intensitas cahaya merah, hijau dan biru (RGB). Sensor ini bekerja dengan mengonversi cahaya yang diterima menjadi frekuensi sinyal digital, sehingga memudahkan mikrokontroler seperti Arduino untuk memproses data warna. Sensor warna terdiri dari array photodioda yang dilengkapi dengan filter RGB, memungkinkan untuk membedakan warna dengan presisi tinggi.

Minggu, 11 Mei 2025

Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial untuk Guru SD Berbasis Arduino dan Robotika Sederhana

- Tidak ada komentar

Dalam era transformasi digital, penguasaan koding dan kecerdasan artifisial (AI) sudah menjadi kebutuhan penting, bahkan di jenjang pendidikan dasar. Untuk itu, Arduino Indonesia secara resmi membuka program Pelatihan Koding dan AI untuk Guru SD yang dipadukan dengan praktik robotika sederhana menggunakan Arduino.

 

Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial untuk Guru SD Berbasis Arduino dan Robotika Sederhana

Pelatihan ini dirancang khusus untuk guru dan pendidik di Sekolah Dasar (SD) agar mampu mengajarkan konsep berpikir komputasional, logika pemrograman, dan aplikasi AI dasar, sekaligus mengenalkan teknologi mikrokontroler Arduino dan robotika edukatif kepada peserta didik.

 

Tujuan Pelatihan

  • Membekali guru SD dengan kompetensi dasar koding dan AI secara aplikatif.

  • Mempersiapkan guru agar dapat mengajar koding dan robotika dengan alat bantu Arduino.

  • Mendorong implementasi Kurikulum Merdeka berbasis teknologi di tingkat sekolah dasar.

  • Menyediakan media belajar aktif dan menyenangkan bagi siswa melalui robotika sederhana.

Materi yang Diajarkan:

✅ Dasar-dasar koding unplugged & pemrograman blok
✅ Pengenalan Arduino untuk pendidikan dasar
Berpikir komputasional dan algoritma sederhana
✅ Pengenalan sensor, aktuator, dan sistem robotika ringan
✅ Simulasi sistem sederhana berbasis AI (contoh: robot sensor cahaya atau suhu)
✅ Penyusunan RPP dan modul ajar berbasis koding, AI, dan robotika

 

Siapa yang Bisa Mengikuti?

Pelatihan ini ditujukan untuk:

  • Guru SD kelas 4–6

  • Guru kelas umum maupun guru TIK, IPA, atau Matematika

  • Kepala sekolah yang ingin mendorong pembelajaran berbasis teknologi

  • Penggerak Kurikulum Merdeka dan komunitas pendidikan digital

Fasilitas Pelatihan:

  • Modul ajar digital + media pembelajaran

  • Perangkat Arduino Uno, kabel, sensor, dan robotika dasar

  • Bimbingan oleh trainer berpengalaman di bidang edukasi mikrokontroler dan AI

  • Sertifikat resmi dari Arduino Indonesia dan mitra pelaksana

Keunggulan Program Ini

✔ Menyesuaikan dengan Naskah Akademik Kemendikbud tentang Koding & AI 2025
✔ Menggunakan perangkat open source Arduino yang telah terbukti secara global
✔ Praktik langsung yang membangun antusiasme siswa
✔ Meningkatkan kualitas guru menghadapi era teknologi pintar (smart education)

Daftar Sekarang!

Pelatihan ini terbuka untuk sekolah negeri maupun swasta.
Untuk pendaftaran dan informasi lengkap, kunjungi:

🌐 www.arduinoindonesia.id
📲 WhatsApp: http://bit.ly/Chatarduino



#pelatihan guru SD #koding untuk guru SD #pelatihan AI untuk SD #robotika untuk SD #Arduino untuk pendidikan #kurikulum merdeka koding AI SD #pelatihan guru berbasis Arduino

Jumat, 09 Mei 2025

Cara Menggunakan Potensiometer Digital dengan Mikrokontroler

- Tidak ada komentar

Potensiometer digital adalah komponen elektronik yang berfungsi sebagai pengatur resistansi secara digital, berbeda dengan potensiometer analog yang diatur secara manual. Komponen ini banyak digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti pengaturan volume audio, kontrol kecerahan layar, atau pengaturan kecepatan motor. 

Senin, 05 Mei 2025

Cara Menggunakan Modul Stepper Motor Driver A4988 untuk Pemula

- Tidak ada komentar

Stepper motor adalah jenis motor listrik yang banyak digunakan dalam proyek-proyek robotika, CNC, printer 3D dan berbagai aplikasi otomasi industri. Salah satu driver stepper motor yang paling populer adalah A4988, karena harganya terjangkau, mudah dijangkau dan mendukung kontrol presisi. 

Apa Itu Current Sensor ACS712? Cara Menggunakan dan Membacanya

- Tidak ada komentar

Current Sensor ACS712 adalah komponen elektronik yang digunakan untuk mengukur arus listrik (AC atau DC) secara non-invasif. Sensor ini bekerja berdasarkan prinsip Hall Effect yang memungkinkan pengukuran arus tanpa perlu memutus rangkaian listrik. Komponen ini banyak digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti:   

1. Monitoring daya pada perangkat elektronik

2. Sistem pengaman arus berlebih (over-current protection)

3. Pengukuran konsumsi daya baterai

4. Proyek IoT dan smart home

Sensor ini tersedia dalam beberapa variasi berdasarkan rentang pengukurannya, yaitu 5A, 20A dan 30A sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan proyek. 

 

Prinsip Kerja ACS712 berdasarkan Hall Effect

 

ACS712 menggunakan efek hall untuk mendeteksi medan magnet yang dihasilkan oleh arus listrik yang mengalir melalui konduktor di dalam sensor. Berikut ini cara kerjanya:

1. Arus Listrik Mengalir

Ketika arus listrik (baik AC maupun DC) mengalir melalui jalur konduktor di dalam sensor ACS712, arus tersebut menciptakan medan magnet di sekeliling konduktor.

2. Deteksi Medan Magnet

Sensor ini memiliki chip efek Hall yang bertugas mendeteksi besarnya medan magnet yang terbentuk akibat aliran arus tersebut.

3. Konversi ke Tegangan Analog

Medan magnet yang terdeteksi akan dikonversi oleh sensor menjadi sinyal tegangan analog yang proporsional terhadap besar arus listrik, dengan output tipikal antara 0–5V atau 0–3.3V tergantung pada tegangan input (VCC) yang digunakan.

4. Pembacaan oleh Mikrokontroler

Tegangan analog ini dapat dibaca oleh ADC (Analog-to-Digital Converter) pada mikrokontroler seperti Arduino, ESP8266, atau STM32, dan dikalkulasi untuk mengetahui nilai arus yang sebenarnya.

 

Spesifikasi Teknis ACS712

 


Pinout dan Fungsi Kaki ACS712

 

1. VCC (Pin 1)

Pin ini digunakan untuk memberikan suplai tegangan ke sensor, biasanya sebesar 5V agar sensor dapat beroperasi dengan baik.

2. GND (Pin 2)

Pin ground yang harus dihubungkan ke ground sistem (mikrokontroler) agar sensor memiliki referensi tegangan yang sama.

3. OUT (Pin 3)

Pin output ini mengeluarkan sinyal analog yang merepresentasikan besar arus listrik yang terdeteksi oleh sensor.

4. FILTER (Pin 4)

Filter digunakan untuk memasang kapasitor eksternal yang berfungsi menyaring noise dan memperhalus sinyal output, sesuai kebutuhan aplikasi.

5. NC (Pin 5)

Pin ini tidak digunakan dan tidak terhubung ke sirkuit internal sensor (No Connection), sehingga dapat diabaikan dalam perancangan.

 

Cara Menggunakan ACS712 dengan Arduino

 


1. Rangkaian Dasar ACS712 dan Arduino

- VCC → 5V Arduino

Pin VCC pada ACS712 dihubungkan ke pin 5V Arduino untuk memberikan tegangan operasi ke sensor.

- GND → GND Arduino

Pin GND dari sensor dihubungkan ke pin ground Arduino agar keduanya memiliki referensi tegangan yang sama.

- OUT → A0 (Pin Analog Arduino)

Pin OUT dari ACS712 dihubungkan ke pin analog A0 Arduino, sehingga mikrokontroler dapat membaca tegangan output yang merepresentasikan arus. Pastikan beban listrik (misalnya motor atau lampu) terhubung secara seri dengan ACS712.  

2. Program Arduino untuk Membaca Arus DC

 

const int sensorPin = A0;  // Pin analog untuk ACS712

float sensitivity = 0.185; // 185 mV/A untuk ACS712-5A

float offsetVoltage = 2.5; // Tegangan saat arus = 0A (Vout = VCC/2)

void setup() {

  Serial.begin(9600);

}

void loop() {

  int rawValue = analogRead(sensorPin);

  float voltage = (rawValue / 1023.0) * 5.0; // Konversi ke tegangan (0-5V)

  float current = (voltage - offsetVoltage) / sensitivity; // Hitung arus

  Serial.print("Tegangan: ");

  Serial.print(voltage, 3);

  Serial.print("V | Arus: ");

  Serial.print(current, 3);

  Serial.println("A");

  delay(500);

}

 

3. Program Arduino untuk Membaca Arus AC

Untuk mengukur arus AC, kita perlu menghitung nilai RMS (Root Mean Square) dari sinyal analog.  

 

const int sensorPin = A0;

float sensitivity = 0.185; // 185 mV/A untuk ACS712-5A

float offsetVoltage = 2.5; // Vout saat arus nol

int samples = 200; // Jumlah sampel untuk perhitungan RMS

void setup() {

  Serial.begin(9600);

}

void loop() {

  float sum = 0; 

  for (int i = 0; i < samples; i++) {

    int rawValue = analogRead(sensorPin);

    float voltage = (rawValue / 1023.0) * 5.0;

    float current = (voltage - offsetVoltage) / sensitivity;

    sum += current * current;

    delay(1);

  }

  float rmsCurrent = sqrt(sum / samples);

  Serial.print("Arus RMS: ");

  Serial.print(rmsCurrent, 3);

  Serial.println("A");

  delay(500);

}

 

Baca juga : Perbedaan Input Digital dan Analog dalam Mikrokontroler


Kelebihan ACS712

 

1. Non-invasif

Sensor ini dapat mengukur arus tanpa harus memutus atau memodifikasi rangkaian utama, cukup dengan mengalirkan arus melalui jalur inputnya.

2. Isolasi galvanik

Memiliki pemisahan listrik antara jalur input arus dan sirkuit pengukuran, sehingga lebih aman digunakan untuk mendeteksi arus tinggi.

3. Kompatibel dengan mikrokontroler

Output berupa tegangan analog membuatnya mudah diintegrasikan dengan Arduino, ESP32, dan mikrokontroler lainnya tanpa konversi tambahan.

4. Akurat untuk arus kecil dan besar

Tersedia dalam beberapa varian (5A, 20A, 30A) sehingga dapat digunakan untuk berbagai rentang pengukuran arus dengan presisi yang baik.

 

Kekurangan ACS712

 

1. Tergantung pada tegangan referensi

Perlu kalibrasi untuk mendapatkan hasil pembacaan arus yang akurat karena output sensor berbasis tegangan relatif. 

2. Rentan noise

Output analog mudah terganggu oleh gangguan listrik, sehingga sering diperlukan filter tambahan seperti kapasitor di pin FILTER.

3. Tidak cocok untuk arus sangat kecil (di bawah 0.1A)

Resolusi sensor kurang sensitif untuk mendeteksi perubahan arus sangat kecil, sehingga kurang cocok untuk aplikasi ultra-low current.

 

Tips Mengurangi Noise pada ACS712

 

1. Gunakan Kapasitor 

   - Tambahkan kapasitor 0.1µF antara pin FILTER dan GND.  

2. Averaging Pembacaan  

   - Ambil beberapa sampel dan rata-ratakan (seperti pada contoh kode AC).  

3. Grounding yang Baik

   - Pastikan ground Arduino dan beban terhubung dengan baik.  

4. Hindari Medan Magnet Eksternal  

   - Jauhkan dari motor atau trafo yang menghasilkan medan magnet.  

 

Aplikasi Praktis ACS712

 

1. Monitoring Daya Baterai

ACS712 digunakan untuk memantau arus masuk (charging) dan keluar (discharging) dari baterai. Sebagai contoh, baterai Li-ion pada sistem tenaga surya atau UPS. Monitoring ini berguna untuk menghindari overcharge atau overdischarge yang dapat merusak baterai.

2. Pengaman Arus Berlebih

Sensor ini dapat digunakan untuk mendeteksi arus melebihi ambang batas tertentu dalam sistem listrik yang sensitif. Jika nilai arus berlebih terdeteksi, mikrokontroler dapat memutus beban atau memberi sinyal peringatan.

3. Smart Energy Meter

Jika dikombinasikan dengan sensor tegangan dan mikrokontrolerACS712 dapat menjadi bagian dari sistem pengukuran energi pintar untuk mengukur konsumsi daya listrik pada rumah tangga atau perangkat elektronik tertentu.

4. Kontrol Motor DC

Pada sistem robotika atau otomasi, sensor ini digunakan untuk memantau arus motor DC. Jika terjadi peningkatan arus secara tiba-tiba, artinya motor dalam kondisi beban berat atau macet, sehingga sistem dapat merespons dengan mematikan motor atau memberi peringatan.

 

Perbandingan ACS712 dengan Sensor Arus Lain

 

 

Pemilihan Model ACS712 yang Tepat untuk Aplikasi Anda

 

Salah satu hal penting dalam menggunakan ACS712 adalah memilih model yang sesuai dengan kebutuhan proyek. Sensor ini tersedia dalam tiga varian utama, yaitu:

1. ACS712-5A

   - Sensitivitas: 185 mV/A

   - Cocok untuk pengukuran arus kecil, seperti pada proyek Arduino, pengukuran daya perangkat USB, atau sistem dengan konsumsi daya rendah.  

   - Jika arus melebihi 5A, akurasi akan menurun.  

2. ACS712-20A  

   - Sensitivitas: 100 mV/A

   - Cocok untuk aplikasi yang membutuhkan pengukuran arus sedang, seperti motor listrik kecil, power supply, atau sistem tenaga surya skala kecil.  

   - Lebih tahan terhadap fluktuasi arus dibandingkan dengan model 5A.  

3. ACS712-30A

   - Sensitivitas: 66 mV/A

   - Digunakan untuk beban tinggi, seperti inverter, sistem kelistrikan kendaraan, atau peralatan industri.  

   - Pembacaan arus kecil (di bawah 0,5A) mungkin kurang akurat karena sensitivitasnya lebih rendah.

Tips Memilih Model:

- Jika proyek Anda bekerja dengan arus di bawah 5A, gunakan ACS712-5A untuk presisi lebih tinggi.  

- Untuk aplikasi dengan arus dinamis (naik-turun cepat), ACS712-20A lebih stabil.  

- Jika mengukur arus sangat tinggi (10A-30A), pastikan menggunakan heat sink atau pendinginan pasif agar sensor tidak overheat.  

 

Baca juga : Cara Menggunakan Modul Stepper Motor Driver A4988 untuk Pemula




 

 

 

 

 

Siap Untuk Membuat Proyek Impianmu Menjadi Kenyataan?

Klik di sini untuk chat langsung via WhatsApp dan dapatkan dukungan langsung dari tim ahli kami!