Blog Archive

Arduino Indonesia. Gambar tema oleh Storman. Diberdayakan oleh Blogger.

Supported by Electronics 3 in 1

1. Jasa pencetakan PCB single layer dengan harga paling murah.

(Metode Pembuatan dengan Transfer Toner)
>PCB design sendiri (siap cetak) : Rp.150,-/Cm2
>PCB design dari kami : Rp.250,-/Cm2

(Metode Sablon Full Masking dan Silk Screen minimal pemesanan 100 Pcs)
>PCB design sendiri (siap cetak) : Rp.200,-/Cm2
>PCB design dari kami : Rp.250,-/Cm2

2. Jasa perancangan, perakitan, dan pembuatan trainer pembelajaran elektronika untuk SMK dan Mahasiswa.

3. Jasa perancangan, perakitan, dan pembuatan berbagai macam kontroller, sensor, aktuator, dan tranduser.
>Design Rangkaian / Sistem Elektronika
>Design Rangkaian / Sistem Instrumentasi
>Design Rangkaian / Sistem Kendali
>Kerjasama Riset (data atau peralatan)
>Kerjasama Produksi Produk-Produk KIT Elektronika
>Produksi Instrumentasi Elektronika

4. Jasa Pembuatan Proyek, Tugas Akhir, Tugas Laboratorium, PKM, Karya Ilmiah, SKRIPSI, dll

Like My Facebook

Popular Posts

Jumat, 08 Agustus 2025

Belajar Menyusun Proyek Elektronika Modular Menggunakan Raspberry Pi Pico

Raspberry Pi Pico adalah mikrokontroler hemat daya yang dikembangkan oleh Raspberry Pi Foundation. Dengan harga terjangkau dan performa tinggi, Pico menjadi pilihan populer untuk proyek elektronika modular, mulai dari sistem IoT sederhana hingga robotika canggih. Beli Raspberry Pi Pico Starter Kit di sini agar kamu bisa langsung memulai eksperimen tanpa repot mencari komponen satu per satu. Artikel ini akan membahas langkah-langkah menyusun proyek elektronika modular menggunakan Raspberry Pi Pico, mencakup pemilihan komponen, pemrograman, dan integrasi dengan modul eksternal.  


Mengenal Raspberry Pi Pico  

 

 

1. Spesifikasi Teknis Raspberry Pi Pico

Raspberry Pi Pico dibangun dengan chip RP2040 buatan Raspberry Pi Foundation, yang memberikan kombinasi performa dan efisiensi daya. Spesifikasi utamanya meliputi:

- Prosesor:

Dual-core ARM Cortex-M0+ dengan kecepatan hingga 133 MHz, cocok untuk tugas-tugas real-time dan paralel ringan.

- Memori:

    - 264 KB SRAM (Static RAM) internal.

    - 2 MB Flash Memory (untuk menyimpan program dan data non-volatile).

- GPIO:

    - Terdapat 26 pin GPIO multifungsi.

    - Mendukung PWM (Pulse Width Modulation), ADC (Analog to Digital Converter), serta protokol komunikasi seperti I2C, SPI, dan UART.

- Konektivitas USB:

    - Mendukung USB 1.1 dengan kemampuan sebagai perangkat (device) maupun host, tergantung konfigurasi.

- Programmable I/O (PIO)

    - Fitur unik dari RP2040 yang memungkinkan pengguna membuat protokol komunikasi sendiri atau mempercepat proses I/O secara fleksibel.

2. Keunggulan Raspberry Pi Pico

Raspberry Pi Pico memiliki sejumlah keunggulan yang menjadikannya ideal untuk berbagai proyek DIY, edukasi, dan pengembangan prototipe:

- Harga Terjangkau:

Dengan harga hanya sekitar $4, Pico sangat ramah untuk pelajar, pengajar, dan hobiis yang ingin bereksperimen tanpa harus merogoh kocek dalam.

- Fleksibilitas Pemrograman:

Mendukung berbagai bahasa pemrograman populer seperti:

    - MicroPython: untuk pemrograman cepat dan interaktif.

    - C/C++ SDK: untuk kontrol tingkat rendah dan performa optimal.

    - Arduino IDE (melalui porting komunitas): memperluas ekosistem pengguna Arduino.

- Komunitas dan Dukungan:

    - Tersedia banyak tutorial, forum diskusi, dan library open-source.

    - Dukungan dokumentasi resmi dari Raspberry Pi dan kontribusi komunitas global terus berkembang, memudahkan troubleshooting dan pembelajaran.

Setelah memahami keunggulan dan spesifikasi Pico, langkah selanjutnya adalah menyiapkan alat dan bahan untuk memulai proyek pertamamu secara efektif. Jika ingin belajar lebih terstruktur sekaligus punya rangkaian praktikum siap pakai, dapatkan Raspberry Pi Pico Trainer Kit di sini.

 

Persiapan Alat dan Bahan

 

Sebelum memulai proyek berbasis Raspberry Pi Pico, pastikan Anda sudah menyiapkan komponen-komponen berikut:

1. Raspberry Pi Pico

- Pilih Raspberry Pi Pico atau Pico W (varian dengan Wi-Fi).

- Gunakan versi dengan header pin yang sudah disolder, atau solder sendiri jika menggunakan breadboard.

2. Breadboard

- Digunakan untuk merakit rangkaian sementara tanpa perlu menyolder, ideal untuk eksperimen awal.

3. Kabel Jumper

- Male-to-Male: Untuk koneksi antar pin di breadboard.

- Male-to-Female: Untuk menghubungkan Pico ke modul dengan header female.

4. Sensor dan Modul Tambahan

Contoh komponen populer yang bisa digunakan:

- DHT11 / DHT22: Sensor suhu dan kelembaban.

- HC-SR04: Sensor ultrasonik jarak.

- OLED SSD1306: Layar kecil untuk menampilkan informasi.

Pemilihan sensor dan modul dapat disesuaikan dengan tujuan proyek yang ingin Anda bangun.

5. Power Supply

- Gunakan kabel USB Micro langsung dari komputer/laptop.

- Alternatif: Baterai Li-ion 3.7V + modul charger untuk aplikasi portabel.

6. Komponen Elektronika Dasar

- Resistor (220Ω–1kΩ): Untuk membatasi arus, terutama saat menggunakan LED.

- LED: Untuk percobaan awal seperti blink LED dan indikator sederhana.

 

Baca juga : Tips Hemat Daya Raspberry Pi Pico: Cocok untuk Proyek IoT Portabel

 

Memulai Pemrograman dengan MicroPython

 

1. Instalasi Firmware MicroPython  

- Unduh firmware MicroPython untuk Pico dari [situs resmi Raspberry Pi](https://www.raspberrypi.com/documentation/microcontrollers/micropython.html).  

- Tahan tombol BOOTSEL saat mencolokkan Pico ke PC.  

- Drag-and-drop file `.uf2` ke drive RPI-RP2 yang muncul.  

2. Menghubungkan ke Thonny IDE

- Install Thonny IDE (tersedia untuk Windows, macOS, Linux).  

- Pilih interpreter MicroPython (Raspberry Pi Pico) di pengaturan.  

- Uji koneksi dengan menjalankan:  


   print("Hello, Raspberry Pi Pico!")  

 

Proyek Elektronika Modular dengan Pico

 

1. Membaca Input Digital (Tombol & LED)

Komponen:

- Push button  

- LED  

- Resistor 220Ω  

Kode:

 

from machine import Pin  

import time  


led = Pin(15, Pin.OUT)  # GPIO 15 sebagai output (LED)

button = Pin(14, Pin.IN, Pin.PULL_DOWN)  # GPIO 14 sebagai input pull-down resistor


while True:  

    if button.value():  

        led.on()  

    else:  

        led.off() 

 

 

2. Membaca Sensor Suhu & Kelembaban (DHT11) 

Koneksi:

- VCC → 3.3V  

- GND → GND  

- Data → GPIO2  

Kode:


import dht  

from machine import Pin  

import time  


sensor = dht.DHT11(Pin(2))  


while True:  

    sensor.measure()  

    temp = sensor.temperature()  

    hum = sensor.humidity()  

    print(f"Suhu: {temp}°C, Kelembaban: {hum}%")  

    time.sleep(2)  

 

3. Menggunakan Display OLED (SSD1306)

Instalasi Library:


pip install micropython-ssd1306  


Kode:


from machine import Pin, I2C  

import ssd1306  

import time  


i2c = I2C(0, scl=Pin(5), sda=Pin(4))  

oled = ssd1306.SSD1306_I2C(128, 64, i2c)  


oled.text("Hello, Pico!", 0, 0)  

oled.show()  

 

Catatan: Instalasi library dilakukan di lingkungan pengembangan (PC), lalu file dapat di-upload ke Pico menggunakan Thonny atau metode lainnya.

4. Kontrol Motor DC dengan Driver L298N

Koneksi:

- IN1 → GPIO10  

- IN2 → GPIO11  

- ENA → GPIO12 (PWM)  

Kode:


from machine import Pin, PWM  

import time  


IN1 = Pin(10, Pin.OUT)  

IN2 = Pin(11, Pin.OUT)  

ENA = PWM(Pin(12))  

ENA.freq(1000)  


def motor_rotate(speed):  

    IN1.on()  

    IN2.off()  

    ENA.duty_u16(speed * 65535 // 100)  


motor_rotate(50)  # 50% kecepatan  

 

Integrasi dengan IoT (MQTT & WiFi)

  

1. Menghubungkan Pico ke WiFi

Gunakan modul ESP-01 atau Pico W (versi dengan WiFi).  

Kode:

 

import network  

import time  


wifi = network.WLAN(network.STA_IF)  

wifi.active(True)  

wifi.connect("SSID", "Password")  


while not wifi.isconnected():  

    print("Menghubungkan...")  

    time.sleep(1)  


print("IP:", wifi.ifconfig()[0]) 

 

2. Mengirim Data ke Cloud (MQTT)

Gunakan library `umqtt.simple`.  

Kode:

 

from umqtt.simple import MQTTClient  

import time  


client = MQTTClient("pico_client", "broker.hivemq.com")  

client.connect()  


while True:  

    client.publish(b"sensor/temp", b"25.5")  

    time.sleep(5)  

 

Tips Optimasi & Troubleshooting

 

1. Tips Optimasi Sistem

- Hemat Daya (Low Power):

Nonaktifkan peripheral yang tidak digunakan seperti ADC, UART, atau PWM melalui software untuk mengurangi konsumsi daya—terutama pada proyek berbasis baterai.

- Overclocking:

Clock bawaan Pico bisa ditingkatkan hingga 200 MHz, tetapi pastikan sistem stabil dan suhu terjaga. Cocok untuk aplikasi yang membutuhkan pemrosesan cepat.

2. Troubleshooting Masalah Umum

- Masalah: Device Not Detected (Pico tidak terbaca komputer)

    - Solusi:

        - Pastikan kabel USB data (bukan hanya kabel charger).

        - Coba port USB lain atau komputer lain.

        - Masuk ke BOOTSEL mode dengan menahan tombol BOOTSEL saat menyambungkan USB.

        - Flash ulang firmware (UF2).

- Masalah: Sensor Tidak Terbaca / Tidak Merespons

    - Solusi:

        - Periksa ulang kabel dan pin GPIO.

        - Pastikan sensor mendapat tegangan yang sesuai (3.3V/5V).

        - Gunakan pull-up resistor jika dibutuhkan (terutama untuk I2C).

        - Cek kembali alamat I2C dengan i2c.scan() (jika pakai MicroPython).


Dengan memahami dasar-dasar MicroPython dan mempraktikkan proyek modular di atas, kamu sudah memiliki pondasi kuat untuk mengembangkan sistem IoT, robotika, atau kontrol otomatis lainnya. Terus bereksperimen, belajar, dan bagikan hasil kreasimu! Untuk panduan belajar yang lengkap dan mudah diikuti, baca E-Book Raspberry Pi Pico ini dan mulai kreasikan proyek impianmu!

 

Baca juga : Mengenal Struktur Loop dan Kondisi (if-else) dalam Pemrograman MicroPython untuk Raspberry Pi Pico


 

 

 

 

 

 

 

 

Siap Untuk Membuat Proyek Impianmu Menjadi Kenyataan?

Klik di sini untuk chat langsung via WhatsApp dan dapatkan dukungan langsung dari tim ahli kami! 

 

0 on: "Belajar Menyusun Proyek Elektronika Modular Menggunakan Raspberry Pi Pico"